Kumpulkan Konglomerat di Istana, Prabowo Perkenalkan Danantara

Jumat 07 Mar 2025 - 21:23 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai upaya memperkuat pengelolaan aset negara dalam pertemuan dengan sejumlah konglomerat Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 7 Maret.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Danantara merupakan hasil konsolidasi berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan daya saing aset pemerintah. Menurutnya, langkah ini diambil sebagai strategi memperkuat perekonomian nasional di tengah persaingan global.

“Kita ingin memastikan bahwa aset negara dikelola secara optimal, efisien, dan memiliki daya saing tinggi. Oleh karena itu, kita butuh perbaikan di berbagai aspek agar investasi ini bisa menghasilkan manfaat maksimal,” ujar Prabowo.

Selain memperkenalkan Danantara, Prabowo juga mengajak para pengusaha untuk berbagi pengalaman mereka dalam dunia investasi. Ia menekankan pentingnya pengelolaan aset yang hati-hati dan strategis agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain.

BACA JUGA:Perkuat Ekonomi Nasional, Prabowo Undang 10 Pengusaha Besar ke Istana

BACA JUGA:Putus Jeratan Rentenir dan Pinjol, Prabowo Bentuk Koperasi Desa Merah Putih di Seluruh Indonesia

“Kita ingin bergerak cepat, tapi tetap teliti dan hati-hati. Sektor ekonomi kita harus dikelola dengan baik agar bisa bersaing secara global,” tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, Prabowo menekankan perlunya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pengalaman panjang para pengusaha dalam manajemen dan investasi dapat menjadi masukan berharga bagi pengelolaan Danantara.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh bisnis ternama, termasuk pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma (Aguan), bos Indofood Anthony Salim, Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Chairman Lippo Group James Riady, Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir, bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, pendiri Barito Pacific Prajogo Pangestu, bos Artha Graha Tomy Winata, Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Langkah Prabowo dalam mengonsolidasikan aset negara melalui Danantara dinilai sebagai strategi untuk memperkuat perekonomian nasional dengan melibatkan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta. Upaya ini diharapkan dapat mendorong efisiensi, meningkatkan investasi, serta membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia. (beritasau)

Kategori :