BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah mengambil langkah konkret dengan membuka 4.500 gerai pangan di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan akses pangan yang lebih terjangkau bagi masyarakat sekaligus menekan lonjakan harga bahan pokok.
Gerai pangan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Pertanian dan sejumlah BUMN, termasuk RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari. Dengan harga jual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), pemerintah berharap program ini dapat mengurangi tekanan inflasi pada sektor pangan.
"Kami berupaya menstabilkan harga dengan membuka gerai di seluruh Indonesia. Totalnya 4.500 gerai, bekerja sama dengan RNI, Bulog, PPI, PT Pos, dan Berdikari. Melalui inisiatif ini, harga pangan akan lebih terkendali karena dijual di bawah HET," ujar Amran dalam keterangannya di Gedung DPR Senayan, Jakarta, pada Kamis, 6 Maret.
BACA JUGA:Lebih Besar dari Ketentuan Pemerintah: Garuda Indonesia Beri Diskon Tiket Pesawat Hingga 19 Persen
BACA JUGA:Presiden Prabowo Alokasikan Rp 50 Triliun untuk THR ASN 2025, Ini Jadwal Pencairan
Pemerintah juga menyoroti lonjakan harga beberapa komoditas utama, seperti cabai yang sempat menyentuh Rp 100.000 per kilogram. Untuk mengatasi hal ini, Kementan telah melakukan langkah cepat dengan turun langsung ke lapangan guna memastikan distribusi berjalan dengan baik.
"Kami sudah melihat langsung di lapangan. Harga cabai yang sebelumnya mencapai Rp 200.000 kini sudah turun menjadi Rp 100.000. Ini persoalan distribusi. Untuk beras, produksi kita meningkat 52% dan stok melimpah, jadi tidak ada alasan bagi harga untuk naik. Kami pastikan harga tetap stabil," tegas Amran.
Selain cabai, pemerintah juga menyoroti harga minyak goreng yang mengalami kenaikan meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar di dunia. Menurut Amran, tidak ada alasan bagi harga minyak goreng untuk naik, dan pemerintah akan memastikan harga tetap sesuai ketentuan.
"Minyak goreng juga tidak boleh mengalami kenaikan, meskipun sedikit. Kita produsen terbesar dunia, jadi tidak ada alasan harga naik. Pemerintah akan memastikan harga pangan tetap stabil," tambahnya.
BACA JUGA:Struktur Danantara Segera Diumumkan, Prabowo Tegaskan Tanpa Orang Titipan
BACA JUGA:Kemnaker Tunda Pengumuman Finalisasi Aturan THR Ojol dan Karyawan Swasta, Ini Alasannya
Pemerintah menekankan pentingnya perbaikan sistem distribusi sebagai kunci dalam menjaga harga pangan tetap stabil. Menurut Amran, stok yang melimpah tidak akan berdampak maksimal jika distribusi tidak berjalan dengan baik.
"Masalah bukan hanya pada produksi, tetapi juga pada distribusi. Kita memiliki stok beras dan minyak goreng yang cukup, tetapi jika distribusi tidak berjalan dengan baik, harga tetap bisa naik. Inilah yang kami perbaiki," jelasnya.
Dengan berbagai kebijakan yang telah diterapkan, pemerintah optimistis harga pangan dapat terkendali dan tetap terjangkau bagi masyarakat. Pengawasan ketat akan terus dilakukan guna mencegah kenaikan harga yang tidak wajar dan memastikan efektivitas kebijakan ini di lapangan. (beritasatu)