BELITONGEKSPRES.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) optimistis bahwa kehadiran bank emas atau bullion bank akan menjadi motor penggerak baru dalam ekonomi nasional.
Dengan peresmian oleh Presiden RI Prabowo Subianto, langkah ini menjadi titik awal bagi ekosistem keuangan berbasis emas yang lebih terstruktur dan inklusif.
Sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi), BRI mendukung penuh peran Pegadaian yang telah mengantongi izin usaha bullion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Desember 2024.
Bersama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang juga memperoleh izin bank emas dari OJK pada Februari 2025, Pegadaian akan memperluas layanan keuangan berbasis emas, termasuk deposito, pinjaman, dan perdagangan emas.
BACA JUGA:Kemenag Kembali Jalin Kerjasama dengan Garuda Indonesia, Teken Perjanjian Angkutan Jemaah Haji 2025
BACA JUGA:Danantara Beroperasi di Bawah Kontrol Ketat, Audit Bisa Dilakukan 13 Kali Setahun
Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan bahwa bullion bank akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi grup BRI.
Dukungan BRI terhadap Pegadaian mencakup pengembangan sumber daya melalui pelatihan bisnis emas, optimalisasi data nasabah, serta sinergi dengan perusahaan ekosistem emas seperti MIND ID, PT Freeport, dan Amman.
Selain itu, strategi pendanaan melalui sindikasi kredit dan perluasan fasilitas penyimpanan emas juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menambahkan bahwa bisnis emas Pegadaian telah mencapai 90 ton pada 2024, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 35 persen.
Dengan adanya bank emas, Pegadaian menargetkan peningkatan laba hingga 13 persen di 2025, dengan total gold deposit balance sebesar 12 ton.
Keberadaan bullion bank bukan hanya memperkuat posisi industri keuangan berbasis emas, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan yang lebih beragam dan stabil. (antara)