BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya memastikan kelancaran perjalanan haji tahun 1446 H/2025 M, Kementerian Agama (Kemenag) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan maskapai Garuda Indonesia.
Kerja sama ini mencakup pengangkutan udara bagi jamaah calon haji reguler serta petugas penyelenggara ibadah haji.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, serta Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, dalam sebuah acara di Jakarta.
Hilman menekankan bahwa langkah ini merupakan babak baru dalam persiapan haji, mencakup aspek teknis seperti penentuan kloter, pemrosesan visa, hingga penyesuaian jadwal penerbangan.
“Tahun ini prosesnya cukup dinamis karena Kemenag harus bernegosiasi dengan tiga maskapai berbeda, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudia Airlines. Ini menjadi pengalaman baru sekaligus tantangan yang harus dihadapi bersama,” ujar Hilman.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Peran 2 Tersangka Baru di Balik Skandal Korupsi Minyak Mentah Rp 193,7 Triliun
BACA JUGA:Hasto Minta Megawati Tak Perlu Menjenguknya di Rutan KPK
Sebagai maskapai yang telah melayani jamaah haji Indonesia sejak 1995, Garuda Indonesia kembali dipercaya untuk menjalankan misi penting ini. Wamildan Tsani menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kepercayaan tersebut dengan memastikan keamanan, keselamatan, serta kenyamanan dalam operasional penerbangan haji.
Garuda Indonesia telah melakukan berbagai persiapan teknis, mulai dari kesiapan armada, infrastruktur pendukung, hingga penugasan personel khusus. Maskapai ini juga berfokus pada peningkatan layanan bagi jamaah lansia serta mereka yang baru pertama kali bepergian dengan pesawat.
“Selain persiapan teknis, kami juga mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi bagi jamaah, agar mereka lebih siap menghadapi perjalanan udara menuju Tanah Suci,” jelas Wamildan.
Pada tahun ini, Garuda Indonesia dijadwalkan mengangkut 90.993 calon haji Indonesia serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari tujuh embarkasi utama. Rincian jumlah jamaah berdasarkan embarkasi adalah sebagai berikut:
- Embarkasi Aceh (BTJ): 4.412 orang
- Embarkasi Medan (KNO): 8.398 orang
- Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): 18.223 orang
- Embarkasi Solo (SOC): 33.806 orang
- Embarkasi Balikpapan (BPN): 5.756 orang
- Embarkasi Makassar (UPG): 15.804 orang
- Embarkasi Lombok (LOP): 4.534 orang
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan seluruh jamaah dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan aman. Pemerintah, maskapai, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan haji demi pengalaman ibadah yang lebih baik bagi seluruh jamaah Indonesia. (antara)