TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Belitung mencatat ekspor ikan kerapu sepanjang 2024 hanya mencapai 65,4 ton, mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Sebelumya, pada tahun 2023 lalu ekspor ikan kerapu dari Kabupaten mencapai sebanyak 118,5 ton. Sementara itu, pada tahun 2022, ekspor kerapu tercatat 48 ton.
"Penurunan ini bukan karena stok ikan yang berkurang, tetapi lebih disebabkan oleh kendala di pasar," ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan, kepada Belitong Ekspres, Kamis, 27 Februari 2025.
Menurut Rekie, ketersediaan ikan kerapu di Belitung masih cukup melimpah, berkisar antara 100 hingga 200 ton. Dengan jumlah tersebut, berapa pun permintaan ekspor dapat terpenuhi.
BACA JUGA:Kasus Pemalsuan Tanda Tangan di Belitung, Tjong Charlie Rugi Rp 3 Miliar Lebih
"Fluktuasi ekspor seperti ini memang wajar. Ada kalanya naik, ada kalanya turun, tetapi produksi ikan tetap stabil," jelasnya.
Rekie juga menuturkan bahwa ekspor ikan kerapu dari Belitung masih sangat bergantung pada permintaan dari negara tujuan, terutama Hong Kong.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa kendala yang terjadi pada awal 2024, seperti cuaca buruk, sempat menghambat aktivitas pengiriman. Bahkan, pada akhir 2023, kapal ekspor sempat tertahan akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Selain itu, tahun lalu Hong Kong sempat menutup akses impor akibat wabah yang melanda China, sehingga ekspor dari Belitung turut terdampak.
BACA JUGA:Ketua BK DPRD Belitung Hadiri Itsbat Nikah, Ivan Apresiasi Kegiatan Positif Kejaksaan
"Hong Kong adalah tujuan akhir ekspor ikan kerapu. Biasanya, kapal pengiriman akan singgah terlebih dahulu di Singapura atau China sebelum akhirnya menurunkan muatan di Hong Kong," jelasnya.
Rekie menambahkan bahwa pihaknya tidak menetapkan target khusus untuk ekspor, tetapi tetap memiliki target produksi budidaya secara keseluruhan.
Ia berharap ekspor ikan kerapu dari Belitung bisa kembali meningkat pada tahun 2025. "Dalam dua bulan terakhir belum ada ekspor, termasuk pada akhir tahun 2024. Semoga bulan depan ekspor bisa kembali berjalan," pungkasnya.