Cuaca Ekstrem, Nelayan Belitung Diminta Waspada Jika Ingin Turun Melaut
Ilustrasi: Cuaca ekstrem gelombang tinggi diserta angin kencang--(Antara)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Para nelayan diminta waspada cuaca ekstrem angin kencang dan gelombang tinggi sedang melanda perairan laut Kabupaten Belitung.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri meminta khususnya kepada nelayan tradisional jika ingin turun melaut untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem tersebut.
"Kami mengimbau seluruh nelayan di Belitung untuk selalu memantau prakiraan cuaca dari BMKG sebelum memutuskan untuk turun melaut," ujar Firdaus Zamri kepada Belitong Ekspres, Rabu 1 Januari 2025.
Dia melanjutkan, pasalnya gelombang laut di musim angin barat bisa mencapai ketinggian yang berisiko, terutama bagi kapal-kapal kecil nelayan tradisional.
BACA JUGA:Satam Square Resmi Berubah Nama Jadi Bundaran Satam Belitung di Momen Tahun Baru
BACA JUGA:Polres Belitung Amankan 2 Truk Bermuatan Timah Ilegal, Milik Bos Asal Tanjungpandan?
"Musim angin barat yang biasanya terjadi dari Desember hingga Maret berpotensi membawa risiko tinggi bagi para nelayan. Terutama bagi mereka yang menggunakan kapal kecil berukuran di bawah 5 Gross Ton (GT)," jelas Firdaus.
Sebab, berdasarkan imbauan yang dikeluarkan oleh pihak BMKG, tinggi gelombang di wilayah perairan Kabupaten Belitung berkisar 0,5 - 1,25 meter.
Namun demikain, saat ini kondisi cuaca tidak menentu dan cepat berubah-ubah sehingga kondisi ini harus diwaspadai oleh para nelayan.
“Saat cuaca ekstrem seperti musim angin barat ini memiliki risiko yang sangat tinggi, terutama bagi kapal-kapal kecil. Jadi kita minta nelayan untuk benar-benar memperhatikan keselamatan,” sebutnya.
BACA JUGA:Angka Kriminalitas di Belitung 2024 Turun, Polisi Sita Barang Bukti Sabu 958.44 Gram
BACA JUGA:Pelindo Tanjungpandan Catat Jumlah Penumpang Akhir Tahun 2024, Segini Totalnya
Kendati demikian, ia tidak melarang nelayan untuk melaut. Apabila terpaksa harus melaut, nelayan diimbau dapat melengkapi alat keselamatan dan radio komunikasi di kapal.
"Jika kondisinya darurat ada badai dan angin kencang segera berlindung ke wilayah aman," tandas Kepala Dinas Perikanan Belitung.