BELITONGEKSPRES.COM - BPI Danantara akan mengalokasikan pendanaan untuk 20 proyek strategis nasional yang berfokus pada industrialisasi dan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia.
“Danantara akan menjadi sumber pendanaan utama untuk 20 proyek strategis, termasuk hilirisasi nikel, kobalt, pengembangan kecerdasan buatan, serta pembangunan kilang minyak dan sektor lainnya,” ujar Hasan Nasbi di Jakarta, Senin, 24 Februari.
Sebagai bagian dari upaya awal, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dalam 100 hari pertama pemerintahannya, negara telah berhasil menghemat anggaran hingga Rp 300 triliun atau sekitar USD 20 miliar. Efisiensi ini dicapai melalui pemangkasan belanja yang kurang efektif serta upaya pencegahan korupsi.
BACA JUGA:DPR Yakin Presiden Prabowo Tunjuk Pemimpin Tepat untuk BPI Danantara
BACA JUGA:BPI Danantara Diluncurkan, Prabowo Alokasikan Rp 326 Triliun dari Efisiensi Anggaran
Menurut Hasan, keberadaan BPI Danantara diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian nasional, dengan target pertumbuhan sebesar 8%. “Danantara menjadi salah satu instrumen utama untuk mempercepat Indonesia menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tambahnya.
Peluncuran resmi BPI Danantara dilakukan oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, pada 24 Februari 2025. Momentum ini ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola BPI Danantara.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 yang menetapkan susunan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.
Sebagai lembaga yang berperan dalam pengelolaan aset BUMN di Indonesia, BPI Danantara akan menaungi tujuh BUMN yang telah ditetapkan bergabung dalam struktur pengelolaannya.
Nama Danantara sendiri merupakan akronim dari Daya Anagata Nusantara, yang memiliki makna filosofis mendalam. “Daya” melambangkan energi dan kekuatan, “Anagata” berarti masa depan, sedangkan “Nusantara” mencerminkan kesatuan Tanah Air Indonesia. Dengan filosofi ini, Danantara diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi baru bagi bangsa. (Beritasatu)