BELITONGEKSPRES.COM - Laga leg pertama semifinal Copa del Rey antara Barcelona dan Atletico Madrid bukan sekadar ajang adu gengsi dua raksasa Spanyol, melainkan pertarungan strategi antara dua pelatih dengan filosofi berbeda.
Hansi Flick yang dikenal dengan permainan menyerang berbasis penguasaan bola, melawan Diego Simeone yang mengandalkan taktik bertahan solid dan serangan balik cepat.
Barcelona memasuki pertandingan ini dengan modal kemenangan tipis 1-0 atas Las Palmas, hasil yang cukup untuk mengembalikan mereka ke puncak klasemen La Liga, menggeser Atletico. Meski demikian, di balik kemenangan tersebut, Flick menghadapi tantangan besar terkait kondisi skuadnya.
Salah satu perhatian utama adalah cedera yang dialami Lamine Yamal, bintang muda yang menjadi tumpuan kreativitas serangan Blaugrana. Cedera kaki yang dialaminya membuat kehadirannya diragukan.
BACA JUGA:Erick Thohir Tegaskan 70 Persen Pendanaan PSSI Bersumber dari Sektor Swasta
BACA JUGA:Manchester United Selamat dari Kekalahan, Tahan Imbang Everton 2-2 di Goodison Park
Jika Yamal absen, Flick mungkin harus mengandalkan kombinasi pemain senior seperti Raphinha atau mencoba opsi lebih pragmatis dengan memperkuat lini tengah demi menjaga keseimbangan permainan.
Masalah tak berhenti di lini depan. Di lini belakang, ketidakpastian mengenai kondisi Andreas Christensen menjadi dilema tersendiri.
Cedera betis yang mengganggu sejak awal musim membuat bek asal Denmark itu belum berada di kondisi terbaiknya. Absennya Christensen bisa memaksa Flick untuk menurunkan Jules Koundé di posisi bek tengah, menggeser opsi taktis yang lebih fleksibel.
Barcelona juga harus mengatasi absennya Marc Bernal di lini tengah, yang mengalami cedera ligamen. Tanpa gelandang muda tersebut, Flick mungkin akan mengandalkan kombinasi Frenkie de Jong dan Gavi untuk menjaga keseimbangan antara kreativitas dan soliditas.
Di bawah mistar gawang, Barcelona masih belum bisa mengandalkan Marc-André ter Stegen yang dalam masa pemulihan cedera lutut. Absennya kiper utama ini membuka peluang bagi pelapisnya untuk membuktikan diri di laga krusial.
BACA JUGA:Keputusan Akhir Nasib Indra Sjafri di Timnas U-20 Diumumkan Besok
BACA JUGA:PSSI Siapkan Naturalisasi Tiga Pemain, Timnas Indonesia Tambah Kuat Hadapi Australia!
Di sisi lain, Atletico Madrid datang dengan rasa percaya diri tinggi setelah kemenangan meyakinkan 3-0 atas Valencia. Simeone diperkirakan akan mengandalkan kekuatan defensif yang dikenal solid, sambil mengincar serangan balik cepat melalui pemain-pemain seperti Antoine Griezmann dan Ángel Correa.
Strategi bertahan dalam formasi 4-4-2 yang khas dari Simeone mungkin akan menguji kesabaran Barcelona, terutama jika lini serang mereka pincang akibat absennya Yamal. Atletico kemungkinan besar akan memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan saat Barcelona bermain ofensif, dengan mengandalkan transisi cepat untuk menciptakan peluang.