BELITONGEKSPRES.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunda pembahasan anggaran kementerian/lembaga (K/L) untuk tahun 2025, menyusul adanya rencana rekonstruksi anggaran yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah.
Keputusan ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, melalui surat resmi bernomor B/1972/PW.11.01/2/2025 yang diterbitkan pada 7 Februari 2025.
Surat yang bersifat penting dan segera tersebut menginstruksikan seluruh pimpinan Komisi I hingga Komisi XIII DPR untuk menghentikan sementara pembahasan anggaran dengan mitra kerja mereka.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kebijakan anggaran yang disusun nantinya lebih efektif dan selaras dengan arah kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Surat DPR terkait penundaan pembahasan anggaran kementerian/lembaga-Istimewa-
BACA JUGA:Indonesia Komitmen Bangun Tata Kelola AI yang Adil, Inklusif dan Aman
BACA JUGA:Bareskrim Polri Periksa 44 Saksi dalam Kasus Pagar Laut Tangerang
"Sehubungan dengan permohonan penundaan rapat pembahasan efisiensi anggaran dari kementerian/lembaga akibat adanya rekonstruksi anggaran dari pemerintah, maka diminta kepada Pimpinan Komisi I hingga Komisi XIII DPR untuk menunda pembahasan efisiensi anggaran mitra kerja," demikian isi surat yang dikutip dari Beritasatu.com pada Senin 10 Februari.
Lebih lanjut, DPR juga menegaskan bahwa bagi komisi yang sudah menggelar rapat pembahasan efisiensi anggaran dengan kementerian/lembaga, mereka diwajibkan untuk mengadakan pertemuan ulang setelah versi terbaru dari rekonstruksi anggaran diterbitkan.
"Apabila terdapat Komisi yang telah melakukan pembahasan efisiensi anggaran bersama mitra kerja, maka diminta untuk melaksanakan rapat kembali setelah mitra kerja mendapat anggaran rekonstruksi terbaru," tambah surat tersebut.
Keputusan ini menegaskan komitmen DPR untuk menyelaraskan pembahasan anggaran dengan kebijakan pemerintah, memastikan efisiensi, serta menyesuaikan alokasi dana sesuai dengan kondisi fiskal yang ada.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan perencanaan anggaran yang lebih matang dan tepat sasaran. (beritasatu)