Menguatkan Nasionalisme di Kalangan kader Ulama

Kamis 01 Feb 2024 - 22:48 WIB
Oleh: M Fikri Setiawan

Setiap kader ulama dalam masa pendidikan juga selalu diwanti-wanti mengenai pentingnya keterlibatan dalam politik kebangsaan (bukan politik praktis) dan pemerintahan. Serendah-rendahnya mereka diberikan target untuk terlibat dalam aktivitas pemerintahan di tingkat desa, sebagai wujud  partisipasi mereka dalam membangun bangsa.

Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Kabupaten Bogor Aep Saepudin Muhtar menyatakan berjalannya program PKU di Bumi Tegar Beriman juga dilatarbelakangi tiga tujuan.

Pertama, secara strategis, karena kaderisasi dinilai sebagai suatu keniscayaan. Kedua, secara historis, karena Ketua MUI Kabupaten Bogor Prof. KH Mukri Aji merupakan seorang alumnus terbaik Pendidikan Kader Ulama (PKU) Nasional angkatan pertama sehingga membuat program serupa di Kabupaten Bogor, dengan pertimbangan sebagai pelengkap ilmu dari pondok pesantren.

Ketiga, secara teologis yaitu berkaitan dengan ayat tentang Nabi Zakaria dalam Q.S. Maryam ayat 4-5. Di dalamnya disebutkan bahwa dunia ini mempunyai perubahan yang dinamis sehingga ulama pun tidak boleh ketinggalan zaman dalam hal membaca kondisi keumatan. Ulama perlu meng-upgrade dan menyesuaikan zaman untuk keumatan masa kini dan masa depan.

Dengan adanya program Pendidikan Kader Ulama, MUI Kabupaten Bogor berharap   alumninya dapat menggantikan posisi para alim ulama yang sudah tiada, membantu para kiai dalam membina umat, dan dapat berkomunikasi dengan Pemerintah secara baik sehingga selalu menciptakan keharmonisan antara ulama dan Pemerintah atau umara.

BACA JUGA:Secercah Harapan Napi Nusakambangan atas Kesuksesan Pemilu 2024

BACA JUGA:Memetik Hikmah dari

Paling konsisten

MUI Provinsi Jawa Barat menilai MUI Kabupaten Bogor sebagai lembaga paling konsisten dalam menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.

Ketua Bidang Pendidikan MUI Jawa Barat Profesor Rosihon Anwar mengapresiasi komitmen MUI Kabupaten Bogor dalam menjalankan program PKU dan berharap keistikamahan MUI Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan program pengaderan ulama itu dapat ditiru oleh MUI daerah lain.

Rosihon yang juga Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung itu bahkan berpesan kepada alumni PKU agar selalu menjadi contoh teladan bagi masyarakat dan mampu menampilkan wajah Islam yang moderat dan memegang teguh nasionalisme.

Para lulusan PKU ini diyakini tidak akan menjadi seorang yang intoleran, terlebih memiliki paham radikal. Karena kurikulum yang dipelajari oleh para kader ulama ini banyak membahas penguatan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.

Pola pengaderan ulama yang dijalankan MUI Kabupaten Bogor sempat menarik perhatian Wakil Dubes Rusia Veronika Novoseltseva saat hadir dalam kegiatan Ijtima Ulama dan Wisuda Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan XVI di Cibinong, Bogor, pada Desember 2022.

Saat itu, Veronika menyatakan ingin mengadopsi Pendidikan Kader Ulama untuk diterapkan di beberapa negara bagian yang ada di Rusia, tentunya dengan menggandeng MUI.

Potensi kolaborasi mengenai pengaderan ulama itu karena ada kesamaan pemahaman terhadap pandangan agama Islam di Indonesia dan di Rusia. Islam di kedua negara tersebut dinilai dapat berdampingan dengan agama lain secara damai.

BACA JUGA:India kian radikal dan jauhi sekularisme?

Kategori :