BELITONGEKSPRES.COM - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus di Jawa Tengah baru-baru ini mengungkap peredaran rokok ilegal yang diimpor dari berbagai negara. Dalam pernyataannya, Kepala KPPBC Kudus, Lenni Ika Wahyudiasti, menjelaskan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil dari operasi pasar yang dilakukan tim mereka di sejumlah daerah.
Lenni menekankan bahwa meskipun temuan rokok ilegal ini masih terbatas, terutama dari pedagang eceran, hal tersebut menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat. Jenis rokok yang ditemukan, seperti sigaret putih mesin (SPM), menjadi perhatian utama untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam distribusi rokok ilegal tersebut.
Selama tahun 2024, tim KPPBC Kudus secara rutin melakukan operasi pasar, dengan hasil yang cukup signifikan.
Rokok impor ilegal yang ditemukan di pasaran tidak memiliki pita cukai resmi dan mencakup merek-merek seperti Oris, Manchester, Magnate, Esse, Smith, dan Luffman, dengan asal negara yang bervariasi, termasuk Uni Emirat Arab, Inggris, Swiss, Korea Utara, dan Vietnam.
BACA JUGA:Wamen PPPA Yakin Makan Bergizi Gratis dapat Kurangi Anak Jajanan Tidak Sehat di Sekolah
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Siap Diluncurkan pada 2 Januari 2025
Temuan rokok ilegal ini tersebar di beberapa daerah, seperti Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora, dengan total sebanyak 217.080 batang rokok ilegal yang berhasil diamankan. Nilai barang tersebut mencapai sekitar Rp300,7 juta, dan potensi kerugian negara yang berhasil dihindari mencapai Rp208,5 juta.
Lenni juga menyoroti bahwa rokok impor sebenarnya dapat dipasarkan secara legal jika importir mengurus Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) di kantor Bea Cukai, tanpa biaya. Dengan demikian, rokok impor yang sah akan dilekati pita cukai sebelum diedarkan, dan ini akan meningkatkan pendapatan negara dari sektor cukai. (ant)