Tupperware: Dari Brand Ikonik ke Ambang Kebangkrutan di Usia 78 Tahun
Tupperware: Dari Brand Ikonik ke Ambang Kebangkrutan di Usia 78 Tahun--Tupperware
BELITONGEKSPRES.COM - Siapa yang tidak kenal Tupperware? brand wadah makanan yang ikonik ini tiba-tiba bikin geger dengan kabar mendekati kebangkrutan.
Penyebabnya? penurunan permintaan yang cukup drastis dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, perusahaan ini sudah mengajukan izin ke pengadilan untuk menjual bisnisnya.
Laurie Ann Goldman, CEO Tupperware Brands Corporation, juga menegaskan bahwa meski di tengah proses kebangkrutan, mereka berencana tetap melayani pelanggan dengan produk-produk berkualitas.
"Kami akan tetap berkomitmen untuk terus beroperasi," ungkap Laurie Ann Goldman dalam pernyataan resminya pada Jumat 20 September 2024.
BACA JUGA:Kasus Perundungan di Lingkungan Sekolah Kian Marak, Ini Langkah Pencegahannya
BACA JUGA:Gelombang PHK Akibat AI, Benarkah Sebesar yang Dibayangkan?
Menariknya, Tupperware sempat merasakan peningkatan penjualan di masa pandemi Covid-19, ketika banyak orang mencari wadah makanan yang tahan lama.
Namun, setelah pandemi berlalu, permintaan kembali merosot. Bahkan di tahun 2023, Tupperware sudah mengeluarkan peringatan soal risiko kebangkrutan akibat masalah likuiditas.
Selain penurunan permintaan, Tupperware juga terbebani utang sebesar US$812 juta atau sekitar Rp12,4 triliun.
Faktor lainnya adalah tantangan dari kompetitor yang menawarkan produk serupa dengan harga lebih murah dan ramah lingkungan. Persaingan ini makin sulit buat Tupperware yang sudah 78 tahun berdiri.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan UMKM, Kemenkop UKM dan BPOM Kolaborasi dalam Perizinan Edar Produk
BACA JUGA:Mau Cuan Banyak? Sekarang YouTube Luncurkan Program Afiliasi Shopping, Simak Cara dan Syaratnya
Saat ini, kepemilikan Tupperware terbagi dalam saham, artinya perusahaan ini dimiliki oleh banyak pihak. Namun, sampai berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Tupperware Indonesia.
Tim Disway (Grup Belitong Ekspres) yang mencoba menghubungi Tupperware Indonesia juga belum mendapatkan jawaban atau respon.