Kementerian PANRB Terapkan Teknologi Double Face Recognition untuk Mencegah Joki Seleksi CPNS

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)--

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menegaskan bahwa Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 akan dilakukan dengan lebih ketat untuk memastikan tidak ada penggunaan joki dalam proses seleksi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian PANRB akan menerapkan teknologi double face recognition atau sistem pengenalan wajah ganda. 

Teknologi ini akan digunakan dua kali. Pertama, saat peserta melakukan pendaftaran, dan kedua, saat mereka mengerjakan soal secara digital. Dengan cara ini, identitas peserta dapat dipastikan konsisten selama proses seleksi berlangsung.

"Nanti tesnya akan menggunakan face recognition dua kali; saat mendaftar dan saat mengerjakan soal, wajah peserta akan diperiksa kembali," ujar Anas dalam Rapat Kerja dengan Komite I DPD RI pada Selasa, 3 September.

BACA JUGA:JPU Bocorkan Nasib Sandra Dewi Dalam Sidang Korupsi Timah Harvey Moeis

BACA JUGA:Jelang Jokowi Lengser, Rilis BPS Jadi Kabar Buruk di Awal September 2024

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kasus-kasus kecurangan yang terjadi pada seleksi tahun lalu, di mana beberapa peserta menggunakan joki untuk mengerjakan soal tes berbasis komputer (Computer Assisted Test atau CAT). 

Modus yang ditemukan adalah peserta yang meminta izin ke toilet selama ujian berlangsung, kemudian digantikan oleh orang lain saat kembali ke ruangan.

"Ini terjadi tahun lalu; meskipun sudah menggunakan sistem digital, masih ada yang menggunakan joki. Mereka berpura-pura pergi ke toilet dan saat kembali, ternyata orang yang berbeda," jelas Anas.

Untuk mencegah kejadian serupa, Kementerian PANRB memastikan bahwa tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tahun 2024 akan lebih ketat dengan penerapan teknologi face recognition ganda. Jika sistem mendeteksi perbedaan wajah, maka ujian akan otomatis dihentikan, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan.

BACA JUGA:Rekam Jejak Teroris di Gorontalo Terlibat dengan AQAP, Pernah Berencana Teror Bursa Efek Singapura

BACA JUGA:Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gorontalo yang Miliki Hubungan dengan AQAP

"Jadi, tahun ini kita terapkan face recognition ganda. Jika wajahnya berbeda, sistem akan langsung menghentikan ujian. Dengan cara ini, tidak ada celah bagi penggunaan joki," tegas Anas.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menjaga integritas dan kredibilitas proses seleksi CPNS, memastikan bahwa hanya peserta yang memenuhi syarat dan menjalani proses dengan jujur yang bisa lolos seleksi. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan