Menginap di Kantor Presiden IKN, Jokowi: 'Tidur Saya Tidak Nyenyak'

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Joko Widodo mengungkapkan pengalamannya menginap di Kantor Presiden Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada Minggu malam. Menurut Jokowi, pengalaman tersebut tidak sepenuhnya nyenyak karena ini adalah kali pertama ia menginap di lokasi tersebut.

"Malem tadi saya tidur di sini. Gimana? Ee.. enggak yenyak. Saya ngomong apa adanya," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Kantor Presiden IKN, Senin.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia akan menginap di Kantor Presiden IKN sebagai bagian dari persiapan untuk mulai berkantor di lokasi baru tersebut pada hari Senin. Ini merupakan langkah awal setelah sebelumnya ia menginap di Rumah Tapak Menteri pada bulan Juni.

"Ya mungkin karena ini pertama kali, jadi belum bisa dibilang nyaman," tambah Presiden.

BACA JUGA:Polri Periksa Benny Rhamdani Hari Ini, Fokus pada Sosok T di Balik Judi Online

BACA JUGA:Muhammadiyah Ungkap Alasan Terima Izin Pengelolaan Tambang dari Pemerintah

Meskipun Kantor Presiden IKN sudah bisa digunakan, Jokowi menekankan bahwa pembangunan masih dalam proses dan melibatkan ribuan pekerja yang sedang bekerja di lapangan.

Pada hari pertama berkantor di IKN, Presiden Jokowi menggelar rapat perdana dengan Otorita IKN dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Timur. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa agenda rapat hari itu mencakup pertemuan dengan jajaran OIKN, didampingi Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Rencana beliau adalah melakukan rapat dengan jajaran OIKN serta menerima tamu dari Forkompinda Kaltim," ujar Yusuf.

Yusuf menambahkan bahwa kegiatan rapat di Istana IKN akan mengikuti format yang sama seperti rapat di Istana Kepresidenan Jakarta. "Pagi ini, Bapak Presiden akan menerima audiensi dan rapat di ruang kerja di Kantor Presiden IKN, sama seperti kegiatan sehari-hari di Istana Merdeka Jakarta," jelas Yusuf. (ant)