Calon Haji Bangka Banyak Alami Batuk Flu di Tanah Suci

Kloter 5 PLM mendapatkan bimbingan persiapan ARMUSNA (Arofah, Musdalifah dan Mina) di Makkah dari PPIH Kemenag (ANTARA/Kasmono/Ho.Yuwanda)--

BELITONGEKSPRES.COM - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka melaporkan bahwa sebagian calon jemaah haji musim 2024 mengalami gangguan kesehatan berupa batuk dan flu selama berada di Tanah Suci Makkah. 

Gazali, selaku Panitia Pemberangkatan Jamaah Kemenag Bangka, mengungkapkan bahwa informasi gangguan kesehatan batuk dan flu itu diterima dari petugas haji di Makkah pada Kamis, 13 Juni 2024.

Menurutnya, tim kesehatan yang disiapkan Kemenag di setiap hotel telah menangani jemaah calon haji yang terkena gangguan kesehatan tersebut. "Secara umum calon haji Bangka mengalami batuk dan flu," kata Gazali.

Gangguan batuk dan flu mulai dirasakan sejak jemaah calon haji Bangka tiba di Kota Makkah dari Madinah beberapa waktu lalu, dengan jumlah penderitanya kini semakin banyak.

BACA JUGA:Peluncuran Maskot dan Jingle Pilkada 2024, KPU Babel Siapkan Acara Spektakuler 'Band Padi'

BACA JUGA:Penyelundupan Timah Berkedok Daging Babi, Polda Babel Musnahkan 1 Ton Barang Bukti

Gazali menjelaskan bahwa kondisi kesehatan yang menurun disebabkan oleh cuaca panas di Tanah Suci, dengan suhu udara mencapai 40 derajat Celcius pada siang hari. 

"Untuk jemaah calon haji yang tidak dapat datang ke pos kesehatan, tim kesehatan akan memberikan pelayanan di kamar hotel," terangnya.

Jadwal kloter 05 PLM akan dimulai esok hari, Jumat, 14 Juni 2024, waktu Indonesia atau tanggal 8 Zulhijah di Arab Saudi, setelah Salat Dzuhur. 

Mereka sudah mulai menuju Arafah dengan dilanjutkan Kloter 04 PLM setelah Salat Ashar. Selama di Arafah Kloter 05 PLM akan ditempatkan di Maktab nomor 64 dan Kloter 04 PLM berada di Maktab 63.

BACA JUGA:Kebobrokan Proyek PT Timah Terungkap Dalam Sidang, Kapal Isap Rp 56 Miliar Tanpa Lelang

BACA JUGA:3 Orang Jadi Tersangka Penyelundupan Timah Ilegal Belitung - Bangka, Ini Perannya

Proses perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah akan menerapkan skema Murur bagi jemaah lanjut usia, jemaah dengan kursi roda, dan yang memiliki risiko kesehatan tinggi. 

Gazali juga menjelaskan bahwa jemaah yang sehat akan melanjutkan ke Muzdalifah untuk mabit. Sementara jemaah yang tidak dapat melakukan mabit di Muzdalifah akan langsung menuju Mina setelah wukuf di Arafah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan