2 Kapal Kandas di Pelabuhan Pangkalbalam Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan

Kapal kargo dan batu bara kandas di alur keluar masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam berhasil dievakuasi tim gabungan--Antara

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Tim gabungan berhasil mengevakuasi dua kapal yang kandas dan terdampar di Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Kapal-kapal tersebut, yang membawa peti kemas dan batu bara, telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

"Alhamdulillah, semua kapal yang kandas di pintu Pelabuhan Pangkalbalam telah berhasil dievakuasi semalam," ujar Ferdi, salah satu anggota tim gabungan evakuasi, di Pangkalpinang pada Jumat, 10 Mei 2024.

Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Syafrizal ZA, menjelaskan bahwa kedua kapal tersebut terdampar sejak Minggu 5 Mei 2024 menyebabkan penutupan sementara alur masuk dan keluar kapal di Pelabuhan Pangkalbalam.

"Tim gabungan, yang terdiri dari Lanal, Korem 045, Bakamla, KSOP, dan Pelindo Pangkalbalam, telah bekerja keras untuk mengevakuasi kapal-kapal yang terdampar ini," kata Syafrizal ZA.

BACA JUGA:2 Kapal Kandas Akibat Pendangkalan Alur di Pintu Pelabuhan Pangkalbalam

BACA JUGA:Bangun Pelabuhan Baru, Babel Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Proses evakuasi melibatkan pengosongan sebagian muatan dari kapal peti kemas, yang kemudian dipindahkan ke kapal tongkang untuk meringankan beban kapal-kapal yang terdampar di pintu masuk Pelabuhan Pangkalbalam.

"Alhamdulillah, proses pemindahan muatan kapal terdampar berjalan lancar dan mereka telah berhasil ditarik masuk ke Pelabuhan Pangkalbalam," tambah Pj Gubernur Babel.

Syafrizal berharap KSOP dan Pelindo Pangkalbalam dapat menyediakan pandu kapal yang memadai untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan KSOP dan Pelindo untuk memastikan ketersediaan pandu yang memadai, sehingga jika diperlukan, kapal-kapal dapat ditunda masuk hingga air laut mencapai ketinggian maksimum," ujarnya.

BACA JUGA:Penjualan TBS Sawit di Bangka Selatan Turun, Dampak Pemblokiran Rekening Pabrik

BACA JUGA:Dampak Korupsi Timah di Babel, Ancaman Nyata PHK Ribuan Pekerja Tambang dan Sawit

Dia menjelaskan bahwa ketinggian air laut maksimum minggu ini hanya mencapai 2,1 hingga 2,2 meter dan hanya berlangsung selama dua jam pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB, sehingga penting untuk memastikan keberadaan pandu kapal untuk memandu kapal masuk dan keluar dari pelabuhan.

"Kami juga sedang mempertimbangkan untuk mendalami alur masuk dan keluar Pelabuhan Pangkalbalam, karena pendangkalan alur ini mengganggu distribusi logistik di pelabuhan bongkar muat terbesar dan tersibuk di Pulau Bangka ini," tambah Syafrizal. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan