Pendangkalan Muara Air Kantung, Kapolda Babel Janji Siap Tertibkan Tambang Tanpa Izin

BELITONGEKSPRES.COM, SUNGAILIAT - Pendangkalan di Muara Air Kantung, Sungailiat, menjadi perhatian serius Kapolda Bangka Belitung (Babel), Irjen Pol Tornagogo Sihombing. 

Diduga, aktivitas penambangan biji timah tanpa izin menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pendangkalan di Muara Air Kantung tersebut. 

Dalam upaya mengatasi masalah Pendangkalan di Muara Air Kantung, Kapolda menegaskan komitmennya untuk menertibkan aktivitas tambang ilegal itu.

Dalam kunjungannya, Selasa, Kapolda menyampaikan bahwa penertiban ini menjadi suatu keharusan karena upaya pengerukan muara akan menjadi sia-sia jika penambangan biji timah ilegal terus berlanjut. 

Dia juga menyoroti pentingnya pengawalan terhadap skema pengerukan muara untuk memastikan kesejahteraan masyarakat nelayan yang bergantung pada akses keluar masuk melalui muara tersebut.

BACA JUGA:Menguak Kontroversi Kasus Korupsi Timah, Apakah Pesohor Lain Ikut Terlibat?

BACA JUGA:Razia Penambangan Ilegal di Pantai Tanjung Langka, Tim Gabungan Temukan Sebanyak 43 Karung Timah

"Saat ini, fokus kami adalah memastikan kepentingan masyarakat dan bukan sekadar memperkaya pihak lain. Ada ketentuan yang harus dihormati, namun hal ini harus diselesaikan dengan cepat demi kesejahteraan bersama," tegas Kapolda.

Kapolda juga mengingatkan para pelaku penambangan biji timah ilegal untuk segera menghentikan aktivitas mereka sebelum tindakan penertiban dilakukan.

"Diharapkan para penambang biji timah ilegal dengan sukarela meninggalkan area penambangan di Muara Air Kantung. Saya melihat masih banyak peralatan tambang yang terbengkalai di sekitar muara," tandasnya.

Muara Air Kantung merupakan akses vital bagi ratusan kapal nelayan yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara. Masalah pendangkalan ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan menjadi perhatian serius bagi otoritas terkait. 

Dengan komitmen Kapolda untuk menertibkan tambang tanpa izin, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi demi kelancaran aktivitas nelayan dan kelestarian lingkungan.