Sedimentasi Semakin Meningkat, Pelindo Tanjungpandan Dorong Pengerukan Alur & Kolam Pelabuhan
Acara media visit di Pelabuhan Tanjungpandan, Belitung, pada Rabu 27 Maret 2024--
BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) Regional 2 Tanjungpandan terus mendorong agar dilaksanakan pengerukan terhadap kolam dan alur di area Pelabuhan Tanjungpandan.
Pasalnya, saat ini aktivitas sandar serta bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjungpandan Belitung masih tergantung pasang surut air laut. Apalagi sedimentasi area tersebut semakin meningkat.
Hal itu dikatakan General Manager PT Pelindi Regional 2 Tanjungpandan Ferrial Dunan Sidabutar saat acara media visit di Pelabuhan Tanjungpandan, Belitung, pada Rabu 27 Maret 2024.
Ferrial mengatakan, saat ini mereka juga sedang berjuang untuk melaksanakan pengerukan di area alur dan kolam, guna meningkatkan aktivitas kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjungpandan.
BACA JUGA:Pelindo Tanjungpandan Pererat Silaturahmi dengan Awak Media
BACA JUGA:Kantor Kemenag Belitung Ajak Segera Bentuk UPZ Zakat Fitrah
"Kami terus melakukan upaya agar kegiatan operasional Pelabuhan Tanjungpandan bisa berjalan lancar dan tidak terganggu di lapangan," kata Ferrial kepada Belitong Ekspres.
Menurut Ferrial, mengenai kondisi alur yang dangkal sebagai lalu lintas kapal dan harapannya perlu dilakukan pengerukan. Itu agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari "Karena arus lalu lintas ini sebagai lokomotif perekonomian daerah," katanya.
Meski hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat untuk menindaklanjutinya, namun Pelindo Tanjungpandan akan tetap mengikuti ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaannya.
"Progress tetap berjalan, kami awal bulan kemarin ke KKP dalam pemanfaatan ruang laut, tapi dokumen dan kajian yang diminta oleh kementrian itu masih ada yg perlu dilengkapi," jelasnya.
BACA JUGA:Sempat Cabut Gugatan, Lurah Paal Satu Kembali Lanjutkan Praperadilan
BACA JUGA:DKM Masjid Abdul Hadi Dirikan Depot Air Minum, Diresmikan Pj Bupati Belitung
Selain itu, masih ada langkah selanjutnya yang harus dijalani yakni ke Kementrian terkait lainnya, serta juga sebelum pengerukan harus ada PNBP yang disetorkan terlebih dahulu. "Kita berharap akhir Tahun 2025 bisa dilakukan pengerukan," sebutnya.
Namun, selama ini mereka terus berupaya melakukan antisipasi, agar pelaksanaan operasional di pelabuhan tetap berjalan lancar dan tidak terganggu. "Kami terus melakukan upaya agar kegiatan operasional tidak terganggu di lapangan," tandas Ferrial.