Penyakit Ginjal Kronis, 43 Pasien Rutin Cuci Darah di RSUD Belitung

Seminar Kesehatan Penyakit Ginjal Kronis yang digelar oleh Unit Hemodialisa RSUD dr H Marsidi Judono, Belitung-ist-

BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Penyakit Ginjal Kronis (PGK) menjadi fokus Seminar Kesehatan yang dilaksanakan oleh Unit Hemodialisa RSUD dr H Marsidi Judono Kabupaten Belitung pada, Sabtu 2 Maret 2024. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi, motivasi, dan dukungan kepada pasien dan keluarga yang mengalami PGK, serta meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko dan pengobatan penyakit ini.

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara progresif dan permanen. PGK dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti gagal ginjal, anemia, hipertensi, penyakit jantung, dan kematian. 

Direktur RSUD dr H Marsidi Judono Kabupaten Belitung dr Ratih Lestari Utami mengatakan, penanganan PGK juga memerlukan pengobatan yang mahal dan berkelanjutan, seperti hemodialisa (cuci darah).

BACA JUGA:Dampak Kasus Korupsi Timah, Ekspor Babel Anjlok

BACA JUGA:KPU Belitung Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Yuspian Sampaikan Sejumlah Kendala

"Unit Hemodialisa RSUD Belitung saat ini melayani 43 pasien rutin cuci darah, dengan usia termuda 25 tahun dan usia tertua 84 tahun. Untuk pasien yang sejauh ini terlama menjalani terapi cuci ada yang sudah bertahan selama 8 tahun,” ungkap dr Ratih.

Seminar Kesehatan ini diikuti oleh pasien dan keluarga, serta tenaga kesehatan rumah sakit. Selain mendapatkan materi tentang PGK, pencegahan, dan pengobatan, peserta juga mendapatkan penyuluhan dan tausiah sebagai penyemangat dalam menghadapi penyakit ini.

Ratih berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perilaku kesehatan dan kepatuhan pasien dan keluarga. Ia juga berdoa agar pasien dan keluarga tetap semangat, bersabar, dan bertawakal, serta Allah SWT memberikan kekuatan kepada mereka. 

“Dan untuk tenaga kesehatan semoga selalu diberikan kekuatan dalam memberikan pelayanan karena sebagai tenaga kesehatan, kami pun ikut sedih bila pasien-pasien kami tak kunjung sembuh,” tutupnya. (rez)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan