Jangkau Lebih Banyak, Menko Zulhas: Anggaran MBG Mungkin Bertambah Rp140 Triliun di Tahun 2025
Zoya (4), salah satu balita penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Posyandu Dahlia 2, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat 10 Januari. Di Posyandu Dahlia 2, tercatat sebanyak 10 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 26 -Anita Permata Dewi-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah sedang mempertimbangkan penambahan anggaran sebesar Rp140 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tahun 2025, yang bertujuan untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat di kalangan pelajar.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, saat memberikan keterangan di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Jumat.
“Jika Presiden memutuskan menambah anggaran, maka jumlah penerima manfaat dapat meningkat hingga 82,9 juta pelajar yang akan mendapatkan makan siang bergizi,” ujar Zulkifli Hasan.
Saat ini, anggaran yang telah disetujui DPR RI untuk program MBG di tahun 2025 adalah Rp71 triliun. Dengan anggaran tersebut, pelaksanaan program di tahap awal (Januari-April) akan menjangkau tiga juta pelajar, kemudian meningkat menjadi enam juta penerima manfaat pada periode April-Agustus.
BACA JUGA:Kendalikan Konsumsi Gula, Pemerintah akan Berlakukan Cukai Minuman Berpemanis pada Semester II 2025
BACA JUGA:BNI Dukung Akses Pembiayaan Pekerja Migran Indonesia Melalui Penyaluran KUR
“Untuk periode Agustus-Desember, kami menargetkan jumlah penerima manfaat bertambah hingga 15 juta sampai 17,5 juta pelajar dengan anggaran yang ada saat ini,” tambah Zulhas.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang telah resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Program ini dirancang untuk mengurangi angka kekurangan gizi di kalangan anak-anak dan remaja, serta memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan.
Selama tahap awal pelaksanaan, program ini ditargetkan menyentuh tiga juta penerima manfaat yang mencakup balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Kami berharap, dengan tambahan anggaran, cakupan penerima manfaat dapat diperluas secara signifikan sehingga seluruh pelajar di berbagai tingkatan mendapatkan manfaat dari program ini,” tegas Zulkifli Hasan.
BACA JUGA:Waduh! Masyarakat yang Nunggak Pajak akan Sulit Urus Dokumen Penting Jika Sistem Ini Berlaku
Selain menyasar pelajar, program MBG juga akan menjangkau posyandu dan institusi pendidikan di 26 provinsi, dengan tujuan meningkatkan taraf kesehatan dan gizi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan tambahan anggaran yang sedang dibahas, pemerintah optimis program ini dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam meningkatkan gizi generasi muda Indonesia, sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. (ant)