Harga Beras Merangkak Naik, Bapanas Klaim Inflasi Beras Masih Terkendali

Pedagang merapikan beras yang dijual di Depok, Jawa Barat. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)--

BELITONGEKPRES.COM, Harga beras masih tetap tinggi, demikian data Info Pangan Nasional hingga Sabtu, 3 Februari. Harga rata-rata nasional untuk beras premium dan medium kompak mengalami kenaikan.

Dari tanggal 27 Januari hingga 3 Februari, harga rata-rata nasional untuk beras premium naik dari Rp 15.230 per kilogram (kg) menjadi Rp 15.440 per kg. Sementara itu, harga beras medium meningkat dari Rp 13.380 per kg menjadi Rp 13.570 per kg.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengakui adanya kenaikan harga beras. Meski demikian, dia menyebut bahwa pergerakan inflasi beras masih terjaga cukup baik.

"Inflasi Indonesia itu salah satu yang terbaik di dunia. Namun, memang indeks komponen volatile kita cukup tinggi, tapi itu cukup wajar karena pangan kan ada komponen biaya seperti pupuk, sewa lahan, dan lainnya," ujar Arief di Jakarta.

Dia menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan saat ini adalah mengadministrasikan aspek yang fluktuatif. "Kalau dahulu dilepas saja volatile itu, sekarang kita coba kontrol agar inflasi tidak lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi," tambah Arief.

BACA JUGA:Bank Mandiri Gelar My Digital Academy Guna Penuhi Kebutuhan Talenta IT

BACA JUGA:BMW Luncurkan Dua SUV Listrik Mewah Baru di Indonesia

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi beras pada Januari 2024 mencapai 0,64 persen dengan kontribusi terhadap inflasi nasional sebesar 0,03 persen. Angka ini meningkat dibandingkan inflasi beras pada Desember 2023 yang sebesar 0,48 persen.

Meskipun begitu, Arief mengungkapkan bahwa tingkat inflasi beras pada Januari tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan 2,34 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Setelah bisa mengendalikan inflasi beras yang volatile (bergejolak), selanjutnya harga beras akan kita upayakan berada di keseimbangan yang wajar dan baik," kata Arief.

Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti sebelumnya menyatakan bahwa salah satu pemicu kenaikan harga berbagai komoditas, termasuk beras, adalah faktor cuaca. Kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, sementara 10 provinsi lainnya mengalami penurunan harga.

Namun, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras. Tingginya harga beras dipengaruhi oleh suplai yang relatif rendah dibandingkan dengan permintaan yang tinggi dan kenaikan harga di pasar global akibat kebijakan pembatasan ekspor dari beberapa negara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan