Upaya Merawat Tanah Sebagai Ibu Kehidupan

Petani menyiapkan lahan tanam padi di salah satu wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta -Hery Sidik-Foto ANTARA

Definisi sederhana tersebut mendorong lebih banyak perhatian pada interaksi manusia dengan tanah dan membangun solusi berkelanjutan untuk tanah dan peradaban di masa depan.

Pada konteks untuk mendukung kehidupan manusia, maka tepat sekali adagium yang mengatakan bahwa peradaban sehat berasal dari ekonomi yang sehat.

Ekonomi yang sehat berasal dari manusia yang sehat. Manusia yang sehat berasal dari makanan, tumbuhan dan hewan, yang sehat. Terakhir, makanan yang sehat berasal dari tanah yang sehat.

Hanya dengan menjaga tanah agar tetap sehat, maka peradaban dunia menjadi sehat. Mari kita rawat tanah dengan mengukur indikator-indikator kesehatan tanah secara fisik, biologi, dan kimia; kemudian memantau tanah agar tetap sehat atau memulihkan tanah yang terdegradasi; dan secara bersamaan mengelola agar tanah tetap sehat.

BACA JUGA:Kemenangan Kotak Kosong, di Antara Kepedulian dan Perlawanan Rakyat

Terakhir, tanah layaknya seorang ibu yang sabar dan setia, menyediakan kebutuhan dasar, menjaga, dan mengembalikan kehidupan tanpa henti.

Kehidupan, baik sebagai manusia maupun bagian dari alam, berutang besar pada tanah sebagai ibu dari semua makhluk hidup.

Kini saatnya menjaga tanah, karena menjaga tanah sehat ibarat menjaga ibu agar tetap sehat.

Oleh: Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc, Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan