Hendrya Sylpana

BSN Dorong UMKM Penuhi Standar Mutu untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis

Kepala BSN Kukuh S Achmad (tengah) dalam pembukaan Bulan Mutu Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (20/11/2024). -BSN-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Standardisasi Nasional (BSN) aktif membimbing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengenai pentingnya standar mutu dan keamanan pangan sebagai bagian dari dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kepala BSN, Kukuh S Achmad, menyampaikan bahwa hingga Oktober 2024, BSN telah membina lebih dari 775.000 pelaku UMKM, dengan hampir 910.000 produk yang telah memperoleh tanda SNI Bina UMK. 

Pembinaan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, tetapi juga untuk memudahkan pelaku UMKM dalam mengakses pasar, yang pada gilirannya mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat.

Kukuh menegaskan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting untuk meningkatkan mutu melalui standardisasi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi yang seimbang, efisiensi sumber daya, dan kelestarian lingkungan dapat terwujud. 

Ia percaya bahwa standardisasi menjadi kunci untuk mencapai transformasi ekonomi yang berkelanjutan serta memperkuat daya saing bangsa.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Tiba di Inggris, Agenda Pertemuan dengan Raja Charles III dan PM Keir Starmer

BACA JUGA:Budi Arie Tak Mau Sendiri, Minta Menkominfo Sebelumnya Juga Diperiksa Soal Judi Online

BSN juga menggelar berbagai kegiatan dalam rangka Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024, yang bertujuan mempererat kolaborasi antara berbagai pihak. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan mencakup Indonesia Standard and Conformity Assessment Summit, Indonesia Standardization Youth Summit, SNI Expo, serta sejumlah seminar, lokakarya, dan penganugerahan SNI Award.

Sementara itu, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis membuka peluang ekonomi besar di desa-desa Indonesia. 

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta, menyatakan bahwa koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan menjadi pemasok pangan utama dalam program ini, yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat desa secara langsung. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan