Impor Susu Meningkat 7,07 persen Dibanding 2023, Capai 257 Ribu Ton hingga Oktober 2024
Ilustrasi Susu-Freepik.com---
BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan signifikan dalam volume impor susu selama periode Januari-Oktober 2024, dengan total 257.300 ton. Angka ini naik 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Impor susu ini didominasi oleh produk seperti milk cream dan susu bubuk, sementara proporsi susu segar sangat kecil.
"Mayoritas impor susu Indonesia adalah milk cream dan susu bubuk, bukan susu segar. Susu segar hanya sedikit sekali proporsinya," ungkap Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 15 November.
Menurut Amalia, kenaikan impor terjadi baik secara tahunan maupun bulanan, dengan empat negara pemasok utama yaitu Selandia Baru (126.840 ton atau 49,3%), Amerika Serikat (45.180 ton atau 17,56%), Australia (38.190 ton atau 14,84%), dan Belgia (15.240 ton atau 5,92%).
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menegaskan pentingnya membangun pabrik pengolahan susu berbasis koperasi untuk mendukung industri susu nasional. "Kami akan terus mendorong koperasi untuk membangun pabrik pengolahan susu, dengan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUMKM)," ujarnya.
BACA JUGA:Untuk Keberlanjutan Fiskal, Sri Mulyani: Kebijakan Kenaikan PPN Tidak Dibuat Secara Membabi Buta
BACA JUGA:Industri Fintech Makin Berperan sebagai Penggerak Ekonomi Digital di Indonesia
Ferry juga menyebut bahwa pemerintah tengah mengkaji ulang kebijakan tarif bea masuk impor susu untuk melindungi peternak lokal. Meski tarif nol persen dimungkinkan, insentif bagi koperasi dan peternak sapi perah lokal harus disiapkan agar tetap kompetitif.
"Kami berencana mengadakan pertemuan dengan industri pengolahan susu (IPS) dan Kementerian Pertanian agar IPS dapat lebih banyak menyerap susu hasil produksi peternak lokal dan koperasi," tambah Ferry.
Langkah ini diharapkan dapat menekan ketergantungan pada impor, sekaligus memperkuat sektor peternakan sapi perah lokal yang menjadi tumpuan industri susu nasional. (beritasatu)