Kamis, 14 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Tawaduk Thinking
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Sabtu , 09 Nov 2024 - 11:33
Dahlan Iskan--
tawaduk thinking begitu sering ke san francisco, baru sekali ini saya ke wisma indonesia. bagus sekali. di daerah lama paling elite di san francisco. satu kawasan dengan rumah nancy pelosi, ketua dpr yang legendaris itu. anda sudah tahu: kota san francisco berbukit-bukit. indah. ada pemandangan teluk di sisi dalam. ada laut di sisi luar. seperti balikpapan --di tahun 3024. wisma indonesia berada di salah satu puncak bukitnya. tiga lantai. masih bisa naik lagi ke balkon di atasnya. dari balkon itu terlihat jembatan golden gate terasa dekat. pun museum fine art yang terkenal itu. terlihat juga pulau alcatraz –bekas penjara kelas berat yang jadi objek wisata. di saat negara sulit uang pun baiknya wisma indonesia ini jangan dijual. atau bisa dijual. bisa laku antara usd 20 juta sampai usd 25 juta. luasnya sekitar 400m2. waktu dibeli dulu harganya cuma sekitar usd 250.000. di tahun 1973. saat menteri keuangannya prof dr ali wardhana, alumnus universitas indonesia dan university of california berkeley. hitung sendiri harga itu sudah naik berapa ribu persen. saat makan siang, di lantai dua (lihat disway kemarin: taksi kemudi), kami terjerumus ke topik pembicaraan yang serius. soal critical thinking. soal tes masuk ke uc berkeley yang sulit. pun bagi calon mahasiswa yang sudah terpilih dan pintar-pintar di bidang akademisnya. kita punya titik lemah. titik lemahnya satu: gagal saat tes membuat esai. baca juga:taksi kemudi ternyata indonesia emas 2045 perlu disiapkan sejak dari masalah esai. mumpung masih 20 tahun lagi. diskusi di meja makan ini jadi lebih panjang. sajian soto lamongan, dengan isi bihun, sudah habis. perlu tambah nasi putih, rendang, tahu sayur, dan kerupuk udang. ups... tidak. saya tidak makan kerupuk. saya puji juru masak di wisma indonesia. terutama karena ia, orang manado, bisa bikin soto lamongan dan rendang yang enak. alangkah sedapnya kalau ia bikin woku dan dabu-dabu. kelemahan dalam membuat esai kelihatannya sepele. tidak menyangkut ilmu dasar pilihan akademisnya. tapi mereka yang pintar-pintar itu toh gagal di esai dalam tes masuk uc berkeley. padahal mereka sudah dilatih khusus untuk membuat esai. satu bulan penuh. menjelang tes masuk. toh gagal. diskusi kian menarik. mengapa kegagalan itu terjadi. ketemulah penyebab di hulunya. anda pun sudah tahu penyebab di hulunya itu: tidak dimilikinya critical thinking. anda bisa tidak setuju. anda bisa bilang penyebabnya bukan itu. sayangnya anda tidak terlibat dalam diskusi sehingga tidak terekam di sini. kalau benar penyebabnya ketiadaan critical thinking maka alangkah sulitnya mengatasinya. tidak bisa dengan ''pendidikan singkat satu bulan''. pun tiga bulan. di amerika critical thinking itu sudah menjadi bagian dari pendidikan. sejak sd. critical thinking bukan dianggap kemasan. yang bisa dibungkuskan belakangan --dengan dicarikan bungkus plastik, kertas bekas atau daun pisang. baca juga:bismillah karnaval gejala ketiadaan critical thinking itu bisa terlihat di kelas: begitu sedikit siswa yang berani bertanya kepada guru. dan guru begitu pelit memberikan rangsangan kepada siswa untuk berani bertanya. ini juga disinggung saat kami diskusi dengan prof dr djodji anwar di lab teknik mesin di uc berkeley. ia pernah diundang mengajar di kelas sekolah indonesia. ia melihat gejala itu. "kalau kelas lagi ribut dengan siswa yang bicara antar mereka sendiri gampang membuat mereka diam. ajukan permintaan: siapa yang mau bertanya? kelas akan kembali sunyi. semua diam. tidak ada yang berani bicara, takut dikira akan bertanya," ujar anwar. siapa djodji anwar anda bisa lihat disway 6 november 2024: anwar berkeley. prof dr sutiman di universitas brawijaya malang, juga sama. doktor nano biologi dari jepang itu sampai punya cara sendiri untuk membuat mahasiswanya berani bertanya: bertanya apa pun nilai akhir semesternya ditambah. tetap langka. ada, tapi langka. sudah telanjur tidak diciptakan iklim critical thinking sejak sd, smp dan sma. makanan sudah habis. diskusi masih berlanjut. masih ada buah semangka. juga kopi dan teh. adakah semua itu akibat budaya timur? sopan? santun? sungkan? rendah hati? tepo seliro? ningrat? feodal? tawaduk? benar! pasti ada hubungannya. salah! jepang kok bisa. juga korea. diskusi pun menukik lebih dalam lagi. sampai ke soal hidup sesudah mati. sampai surat al baqarah dalam alquran. kang deden banyak hafal ayat-ayatnya. di situ ustaz mengajarkan banyak bertanya itu tercela. seperti cerewet. dianggap buruk seperti israel. diperintah sembelih sapi saja masih bertanya. sapinya jantan atau betina. apa warna kulitnya. baca juga:anwar berkeley stop. jangan diteruskan. bisa murtad. toh anda bisa berpikir sendiri di mana hulu dari lemahnya critical thinking itu. dan lagi sudah terlalu panjang. saya masih harus segera mencoba naik taksi tanpa pengemudi. mumpung di san francisco. keburu sore. masih akan ada diskusi dengan diaspora pukul 17.00. masih ada makan malam di rumah marissa di san bruno. ahli-ahli dari mit asal afrika selatan akan gabung di makan malam itu. masih belum menulis pula untuk disway. stop. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# tawaduk thinking
# kota san francisco
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 10 November 2025
Berita Terkini
Raffi Ahmad Diminta Siapkan LHKPN Oleh KPK
Nasional
11 menit
Putuskan MK: TNI/Polri yang Tidak Netral dalam Pilkada Hadapi Ancaman Pidana Penjara
Nasional
17 menit
KPU Pastikan Sirekap Tetap Berfungsi Meski Tanpa Internet untuk Pilkada 2024
Nasional
28 menit
Kritik Pengamat Terhadap RPMK: Kemasan Polos Rokok Dinilai Merugikan Industri Tembakau
Kombis
41 menit
Budi Gunawan Tanggapi Desakan untuk Periksa Budi Arie dalam Kasus Judi Online
Nasional
48 menit
Berita Terpopuler
Tertangkap di Basel, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Perempuan di Beltim yang Mayatnya Dicor Semen
Beltim Raya
7 jam
Isyak-Masdar Melejit di Survei Terbaru Pilkada Belitung 2024, Tinggalkan Paslon Lainnya
Politik
9 jam
Kakek Bersama Keluarga Dituduh Nambang Timah Tanpa Izin, Tim Pembela Minta Keadilan
Belitong Raya
6 jam
Kamarudin-Khairil Janjikan Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis Bagi Siswa Beltim
Politik
7 jam
Puspom TNI: Ribuan Prajurit Kedapatan Main Judi Online, Ada yang Gunakan Uang Satuan
Nasional
7 jam
Berita Pilihan
Dona Sudah Diperiksa Propam Polres Belitung, Sebut Oknum Perwira Lepas Tanggung Jawab
Belitong Raya
1 jam
Motif Kasus Pembunuhan di Beltim Terungkap, Pelaku Terbakar Api Cemburu
Beltim Raya
3 jam
Kakek Bersama Keluarga Dituduh Nambang Timah Tanpa Izin, Tim Pembela Minta Keadilan
Belitong Raya
6 jam
Tertangkap di Basel, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Perempuan di Beltim yang Mayatnya Dicor Semen
Beltim Raya
7 jam
Isyak-Masdar Melejit di Survei Terbaru Pilkada Belitung 2024, Tinggalkan Paslon Lainnya
Politik
9 jam