Sabtu, 09 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Bismillah Karnaval
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Kamis , 07 Nov 2024 - 13:52
Dahlan Iskan--
bismillah karnaval setidaknya saya sudah ke rumah masa kecil kamala harris. bahwa dia kalah dalam pilpres amerika kemarin toh anda sudah bisa menerima. setidaknya pula saya sudah ke tps tidak jauh dari rumah kamala harris itu. pukul 16.00 di hari pemungutan suara. masih ramai. orang begitu telat datang untuk menjatuhkan pilihan. tps itu berada di dalam sekolah yang diliburkan: malcom x elementary school. saya bebas masuk ke tps itu dan ambil gambar. di koridor luar berjaga seorang petugas pengarah arah. di dalam ruang tps ada tiga petugas administrasi. seorang ketua. dan petugas-petugas kotak suara. kotak suaranya seperti koper. bermulut. beroda. masih ada satu kotak lagi di situ –kotak pos. banyak juga yang datang ke tps hanya untuk memasukkan kertas suara ke kotak pos di situ. dari wajah saya, ketua tps itu rupanya tahu kami dari indonesia. "selamat siang," sapanya dalam bahasa indonesia cedal. ia orang kulit putih. brewok. rambut agak awut-awutan. "sudah empat hari kami bekerja," katanya. yang satu hari untuk menjalani latihan menjadi petugas tps. seperti di indonesia petugas tps juga dibayar. "bayaran kami kecil sekali. hanya 500 dolar," katanya. sekitar rp 7,5 juta. ternyata ia sudah keliling indonesia: lampung, jambi, palembang, bengkulu, sampai ke aceh dan banjarmasin. selama enam tahun. ia ditugaskan ke daerah-daerah itu untuk menangani proyek air bersih. atas pendanaan bank pembangunan asia (adb). di rumah kamala harris kami bertemu wartawati harian los angeles times. kami diwawancarai mengapa ke situ. mel yang kami sodorkan untuk diwawancarai. dia punya rumah tidak jauh dari rumah kamala. anggap saja wawancara dengan tetangga tokoh. baca juga:anwar berkeley mel seorang wanita indonesia. sudah 12 tahun di oakland. dia bekerja di perusahaan it. dia lahir di balikpapan, di kilometer lima. ayahnyi bugis, ibunyi banyuwangi. sampai lulus madrasah aliyah mel masih di balikpapan. dengan adanya mel di oakland mudah bagi kami mencari di mana rumah masa kecil kamala. dia mungil. lincah. cekatan. anaknyi satu dari almarhum suaminyi yang orang amerika kulit putih. dari suami yang sekarang, bule asal belgia, tidak punya anak. rumah kamala itu kini jadi sekolah: berkeley international montessori school. khusus untuk balita sebelum bisa masuk taman kanak-kanak. kami pun bertemu wanita kulit putih yang lewat di situ: nina parker. lebih tua dari umur saya. "saya tinggal di situ. tiga blok dari sini," kata nina. meski bertetangga, nina awalnya tidak tahu kalau ini rumah masa kecil kamala. dia baru tahu empat tahun lalu. "malam itu tiba-tiba ada karnaval di jalan ini. saya pun melihatnya. ada apa. ternyata itu karnaval untuk kemenangan kamala sebagai wakil presiden," ujar nina. dari karnaval itulah dia baru tahu siapa pemilik rumah tersebut. sebenarnya saya menunggu karnaval yang lebih besar kemarin malam. sambil menunggu karnaval itu, kami makan dulu di yuet lee di san francisco. "harus makan di situ," pesan cucunya pak iskan kepada ari sufiati yang jadi pimpinan rombongan kami. toh resto itu hanya setengah jam dari rumah kamala. di tengah perjalanan kami baru tahu yuet lee tutup. kami pun ke san mateo, lebih di luar kota san francisco. ada hot pot di situ. mel seorang vegetarian. baca juga:ari dian saat makan di hot pot itulah saya baru tahu bahwa mel sebenarnya bukan vegetarian. dia selalu pilih makan sayuran karena pasti halalnya. maka kami pun minta hot pot yang kuahnya dua macam: air panas di sisi sini dan sup ayam di sisi sana –karena ayam pun di mata mel belum tentu halal. ketika suaminyi yang bule belgia itu hendak menyuap makanan, mel menyenggol tangan suami. "baca bismillah dulu," bisik mel kepada sang suami. sambil makan malam itu kami melihat televisi. ada siaran langsung hasil penghitungan suara. kami pun tahu: tidak akan balik ke rumah kamala malam itu. tidak akan ada karnaval di sana. (dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# bismillah karnaval
# kamala harris
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 8 November 2024
Berita Terkini
Paylater Jadi Alternatif di Tengah Melemahnya Daya Beli, Bagaimana Dampaknya?
Nasional
3 jam
Baznas Targetkan 400 Kantor Digital pada 2025 untuk Tingkatkan Layanan ZIS
Nasional
3 jam
Menguatkan UMKM di Tengah Ancaman Krisis Ekonomi Global
Opini
3 jam
Integritas Komdigi Dipertanyakan, Maraknya Kasus Judi Online di Kalangan Pegawai
Nasional
3 jam
Relawan Djoss Beralih Dukung Isyak-Masdar, Alasannya Program IM Jelas dan Cemerlang
Politik
3 jam
Berita Terpopuler
LKBN Antara Apresiasi Potensi Pariwisata Belitung, Ajak Jurnalis Berperan Aktif
Belitong Raya
7 jam
Perkuat Penegakan Hukum, Yusril Sebut Pemerintah Lanjutkan Pembahahasan RUU Perampasan Aset
Nasional
9 jam
Pemerintah Pusat dan Daerah Bersinergi untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Beltim Raya
11 jam
Demi Penyelenggaraan Haji yang Bersih, Menag Gandeng KPK dan Kejaksaan
Nasional
6 jam
Mentan Bersama Menteri PU Percepat Swasembada Pangan Melalui Kolaborasi Strategis
Kombis
7 jam
Berita Pilihan
Relawan Djoss Beralih Dukung Isyak-Masdar, Alasannya Program IM Jelas dan Cemerlang
Politik
3 jam
Nasib Belasan Ribu Honorer di Ujung Tanduk, Gagal PPPK 2024 Tahap 1
Nasional
4 jam
LKBN Antara Apresiasi Potensi Pariwisata Belitung, Ajak Jurnalis Berperan Aktif
Belitong Raya
7 jam
Dampak Terpilihnya Trump Jadi Presiden AS Bagi Ekonomi RI
Opini
1 hari
Fenomena La Nina, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Nasional
1 hari