Hendrya Sylpana

Menteri PKP Akan Mengundang PT Semen Indonesia untuk Bahas Diskon Pembangunan Rumah Rakyat

Ilustrasi - Deretan perumahan subsidi. -Kementerian PUPR/am.-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengumumkan rencana untuk mengundang PT Semen Indonesia Tbk dan pabrik-pabrik semen lainnya guna membahas potensi diskon semen untuk pembangunan rumah rakyat. 

"Direktur Utama PT Semen Indonesia, saya akan segera mengundang Anda bersama dengan pabrik-pabrik semen lainnya. Mohon dipikirkan berapa diskon yang bisa diberikan untuk pembangunan rumah rakyat," kata Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Jumat.

Ara menekankan pentingnya negosiasi dengan produsen material konstruksi untuk memperjuangkan pembangunan rumah bagi rakyat kecil. "Kita harus melakukan itu bagi rakyat. 

Jangan untuk rakyat malah tidak ada diskon. Kalau buat kepentingan kita, kita bisa nawar, kalau buat kepentingan negara dan rakyat, kita tidak nawar. Itu salah menurut saya, kita ubah mindset itu," tegasnya.

BACA JUGA:PNM Raih Penghargaan atas Pemberdayaan Perempuan dalam Usaha Ultramikro

BACA JUGA:Kebijakan Subsidi Motor Listrik 2025 Masih Dipertimbangkan, Evaluasi Jadi Kunci Utama

Dengan semangat gotong royong, Ara mengusulkan efisiensi dalam pembelian material konstruksi melalui konsep central purchasing. "Bagaimana caranya kalau kita tidak bergotong-royong? Makanya kita membuat efisiensi juga. Namanya dengan konsep central purchasing. Kalau bagi perusahaan-perusahaan besar hal itu sudah biasa. Jadi beli semen, beli apa dilakukan sentralisasi," jelasnya.

Central purchasing dianggap penting untuk penghematan dan efisiensi anggaran. Ara bahkan mengusulkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membuat gerakan efisiensi dan penghematan nasional dari anggaran. 

"Jadi jangan kita pemerintah hanya berhenti sampai mengamankan APBN, tapi kita juga efisiensikan. Ini satu langkah saja," kata Ara.

Ara menyebutkan bahwa penurunan harga semen dan cat bisa berdampak pada turunnya harga rumah, yang pastinya akan menguntungkan rakyat.

Sebagai informasi, Menteri PKP Maruarar Sirait percaya bahwa konsep gotong royong akan mampu mengatasi keterbatasan anggaran pembangunan rumah sebesar Rp5,078 triliun yang dialokasikan untuk tahun 2025.

BACA JUGA:Mendorong Efisiensi Energi: Kementerian ESDM Dorong Pembangunan Bangunan Hijau di Indonesia

BACA JUGA:Sama Halnya Dengan iPhone 16, Google Pixel yang Dijual di Indonesia Terancam Pemblokiran IMEI

Ia juga meminta para legislator untuk mengkritisi alokasi anggaran yang diberikan kepada pihaknya, agar lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan