Kemenag Usung Tema Haji Ramah Lansia dan Disabilitas untuk Tahun 1446 H/2025 M
Direktur Bina Haji Kemenag RI Arsad Hidayat pada kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Operasional Haji Embarkasi Solo Tahun 1445H/2024M. -Kemenag-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Agama (Kemenag) berencana mengedepankan inklusivitas dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan mengusung tema "Haji Ramah Lansia dan Disabilitas."
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa jamaah haji lansia dan penyandang disabilitas mendapatkan perhatian serta layanan yang memadai selama prosesi haji.
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa keputusan ini lahir sebagai respons atas masukan masyarakat yang menyoroti kurangnya perhatian khusus terhadap jamaah disabilitas.
Meskipun Badan Penyelenggara Haji (BPH) yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto mulai berfungsi, Kemenag masih akan bertindak sebagai regulator dan operator utama pada musim haji 2025 sambil menunggu kesiapan BPH untuk mengambil alih sepenuhnya pada tahun berikutnya.
Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenag akan memprioritaskan petugas yang memiliki kemampuan komunikasi dengan penyandang disabilitas, termasuk bahasa isyarat, dalam proses rekrutmen petugas haji.
BACA JUGA:Kronologi Kasus Korupsi Impor Gula yang Menyeret Eks Mendag Thomas Lembong sebagai Tersangka
BACA JUGA:Presiden Prabowo Panggil Sejumlah Menteri Bahas Kebijakan Subsidi dalam Rapat Kabinet Terbatas
Arsad menyatakan bahwa kemampuan berkomunikasi dengan jamaah tunawicara atau mereka yang mengalami kesulitan bicara akan menjadi nilai tambah dalam pemilihan petugas yang bertugas di bidang layanan disabilitas.
Selain itu, Kemenag menetapkan batas usia maksimal 45 tahun bagi petugas di bidang layanan kedaruratan, khususnya PKP3JH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji), yang melibatkan tenaga kesehatan dari rumah sakit TNI/Polri.
Petugas ini diutamakan memiliki kemampuan dan kesiapan untuk bertugas dalam kondisi darurat. Arsad juga menekankan pentingnya pengecekan kesehatan lengkap melalui Medical Check-Up (MCU) untuk memastikan petugas dalam kondisi fit.
Arsad menambahkan bahwa pada penyelenggaraan haji 2025, kuota petugas akan berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga rekrutmen yang tepat menjadi krusial demi menjaga kualitas pelayanan.
Proses seleksi petugas akan dimulai pada November 2024, melibatkan tahap seleksi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat, dan dijadwalkan selesai pada pertengahan Desember 2024. (ant)