Menlu Sugiono: Indonesia Siap Aktif di Forum Internasional, Termasuk BRICS

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono. --(IG Sugiono)

BELITONGEKSPRES.COM - Indonesia berencana untuk memperkuat perannya di kancah internasional dengan bergabung dalam kelompok BRICS, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. 

Dalam pertemuan KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober lalu, Sugiono mengonfirmasi bahwa proses untuk menjadi anggota BRICS sudah dimulai.

BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, adalah aliansi negara-negara dengan ekonomi pasar berkembang. Pada tahun 2023, aliansi ini diperluas dengan bergabungnya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab. 

Menurut Sugiono, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS bukan berarti bergabung dalam suatu blok tertentu, tetapi menunjukkan komitmen Indonesia sebagai negara dengan politik luar negeri yang bebas aktif.

BACA JUGA:Transaksi Aset Kripto Tembus Rp426 Triliun, Penerimaan Negara dari Pajak Ikut Meningkat

BACA JUGA:Perusahaan Tekstil Sritex Dinyatakan Pailit, 4 Kementerian Ditugaskan Prabowo Selamatkan Karyawan dari PHK

Sugiono menekankan bahwa BRICS menawarkan platform penting untuk memperkuat kerja sama di antara negara-negara berkembang, sejalan dengan semangat Indonesia untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai forum internasional. 

“Keikutsertaan Indonesia di BRICS adalah cerminan politik luar negeri bebas aktif, bukan bagian dari aliansi tertentu. Ini adalah wujud partisipasi aktif Indonesia di berbagai forum internasional,” ungkap Sugiono dalam pernyataan resmi yang dirilis pada 26 Oktober.

Sugiono juga menyoroti bahwa langkah ini sejalan dengan prioritas Kabinet Merah Putih, yang berfokus pada ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia berharap dapat membawa kepentingan negara-negara berkembang atau Global South ke meja perundingan internasional.

BACA JUGA:Pengamat: Penguatan Pengawasan Keuangan Negara Kunci Pengelolaan Defisit di Era Prabowo

BACA JUGA:RI Minat Bergabung dengan BRICS sebagai Bagian dari Diplomasi Bebas Aktif

“Kami melihat BRICS sebagai platform yang tepat untuk mendorong agenda negara-negara berkembang. Namun, kami juga tetap berkomitmen untuk terlibat dalam forum-forum internasional lainnya dan terus menjalin dialog dengan negara-negara maju,” jelas Sugiono.

Komitmen Indonesia untuk memainkan peran strategis sebagai jembatan antara negara berkembang dan negara maju akan terlihat pada Desember 2024, ketika Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir di KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan