BRIN Libatkan Talenta Muda Indonesia dalam Mengembangkan Sektor Nuklir di Indonesia

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama perusahaan energi nuklir asal Rusia ROSATOM menjalin kerja sama terkait pengembangan produksi radioisotop dan radiofarmaka. (ANTARA/HO-Badan Riset dan Inovasi Nasional)--

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam teknologi nuklir dan mampu menerapkannya di berbagai sektor. Dalam upaya ini, BRIN aktif melibatkan talenta muda Indonesia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Deputi SDM Iptek BRIN, Edy Giri Rachman Putra, menyampaikan bahwa saat ini terdapat dua regulasi utama yang menjadi landasan dalam pengembangan SDM di bidang nuklir. Pertama, Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024, yang menetapkan nuklir sebagai salah satu pilihan dalam energi baru dan terbarukan. 

Kedua, adanya Manajemen Talenta Nasional yang diluncurkan oleh pemerintah, di mana BRIN telah mempersiapkan skema pengembangan SDM, terutama dalam sektor nuklir.

Edy menegaskan pentingnya kerjasama internasional, termasuk dengan Rusia, yang telah terjalin sejak masa kepemimpinan Soekarno lebih dari 60 tahun lalu. 

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Masuk Resolusi dalam Rakornas LAZ 2024 untuk Kesejahteraan Umat

BACA JUGA:Kemenag Ajak Baznas dan LAZ Aktif Dorong Masyarakat Tunaikan ZIS Secara Resmi

Ia menyoroti bahwa Rusia memiliki pengalaman hampir 80 tahun dalam teknologi nuklir, dan kerjasama ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. “Sementara Indonesia, melalui BRIN, berupaya untuk membangun SDM yang dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi nuklir ini,” jelas Edy.

Tri Mumpuni, anggota Dewan Pengarah BRIN, juga mengajak talenta muda iptek untuk bersiap menghadapi era baru pemanfaatan teknologi nuklir. Menurutnya, penggunaan nuklir tidak hanya terbatas pada pembangkit energi, tetapi juga krusial dalam sektor kesehatan dan pertanian.

"Nuklir dibutuhkan tidak hanya untuk energi, tetapi juga untuk mendukung kesehatan dan ketahanan pangan," kata Tri. 

Ia menggarisbawahi pentingnya teknologi nuklir dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan memastikan kecukupan pangan bagi bangsa. BRIN menetapkan empat prioritas program untuk pembangunan Indonesia, yaitu kedaulatan energi, pangan, lingkungan, dan kesehatan, di mana teknologi nuklir diharapkan dapat berkontribusi dengan cara yang aman dan berkelanjutan.

Tri mendorong talenta muda untuk memanfaatkan beasiswa dan kesempatan belajar yang ada sebagai langkah untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. “Kami berharap generasi muda bisa menyerap ilmu ini dan memanfaatkannya secara optimal untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan