Hendrya Sylpana

PLN Sosialisasikan Konversi Motor BBM ke Listrik untuk Siswa SMK di Makassar

Plh General Manager Senior Manager Perencanaan PLN UID Sulselrabar Sugeng pada test drive dan sosialisasi konversi motor BBM menjadi motor listrik, di Makassar, Jumat (4/10/2024). ANTARA/Nur Suhra Wardyah--

BELITONGEKSPRES.COM - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) baru-baru ini melaksanakan sosialisasi konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik untuk puluhan siswa dan tenaga pengajar dari sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sulawesi Selatan.

Acara tersebut diadakan di Kantor PLN UID Sulselrabar di Makassar dan dihadiri oleh sekitar seratus siswa SMK beserta para tenaga pengajar dari tujuh institusi pendidikan. 

Sugeng Hidayat, Pelaksana Harian General Manager Senior Manager Perencanaan PLN UID Sulselrabar, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program sertifikasi untuk para pengajar SMK agar mereka memiliki lisensi dalam melakukan konversi motor dari BBM ke listrik.

“Program ini merupakan kolaborasi antara PLN dan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas ESDM dan beberapa SMK, untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan energi listrik,” ungkap Sugeng pada sesi test drive dan sosialisasi tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Butuh Tambahan Pasokan Listrik untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA:Perkuat Daya Saing, KemenKopUKM Dorong Pengembangan Bisnis Kopi Melalui Pelatihan Barista

Sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam acara ini meliputi SMKN 10 Makassar, SMKN 3 Makassar, SMKN 5 Makassar, SMK Techno Penerbangan Makassar, SMK Handayani Makassar, SMK Gowa, dan SMK Pangkep. Sugeng berharap, melalui kegiatan ini, semakin banyak tenaga pengajar yang memperoleh sertifikasi kompetensi, sehingga dapat meningkatkan jumlah tenaga terampil yang mendukung program konversi kendaraan listrik ini.

Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 15 unit motor telah berhasil dikonversi menjadi motor listrik dengan dukungan dari pihak SMK. Para siswa SMK yang terlibat dalam proses konversi tersebut didampingi oleh tenaga pengajar yang sudah tersertifikasi, serta praktisi dari bengkel-bengkel berlisensi. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan