Hendrya Sylpana

Ahli Ungkap Bahaya Badai Matahari Ekstrem: Ancaman Nyata bagi Teknologi Modern

Ahli Ungkap Bahaya Badai Matahari Ekstrem: Ancaman Nyata bagi Teknologi Modern--(Foto: Nasa)

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Daftar Fenomena Astronomi Menakjubkan Oktober 2024

Pada tahun 2012, tim yang dipimpin oleh Fusa Miyake dari Nagoya University, Jepang, menemukan bahwa badai matahari ekstrem bisa menyebabkan perubahan mendadak pada kandungan radiokarbon di lingkaran batang pohon.

Mereka mengidentifikasi lonjakan besar produksi radiokarbon di atmosfer yang terkait dengan badai matahari pada tahun 774 M. Selain itu, badai serupa juga ditemukan terjadi pada tahun 993 SM, 660 SM, 7176 SM, dan 5259 SM.

Yang paling mengerikan adalah badai matahari terbesar, yang terjadi sekitar 14.370 tahun lalu, pada akhir zaman es. Peristiwa ini dikenal dengan nama "Black Swan."

Salah satu ancaman besar dari badai ini adalah kemampuannya untuk menghancurkan semua satelit di luar angkasa, kecuali satelit yang berada di orbit rendah yang terlindungi oleh medan geomagnetik Bumi.

BACA JUGA:Meta Kena Denda Rp 1,5 Triliun di Eropa, Simpan Kata Sandi Tanpa Enkripsi!

Maarten dan timnya menekankan pentingnya memprediksi kapan badai matahari akan menghantam Bumi lagi.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada yang bisa memprediksi secara akurat kapan badai ini akan terjadi. Namun, catatan radiokarbon di masa depan mungkin bisa mengungkapkan adanya badai matahari yang lebih ekstrem.

Para ilmuwan kini berlomba-lomba meneliti pohon-pohon tua dari berbagai belahan dunia untuk memperkuat bukti dan menemukan jejak badai matahari ekstrem lainnya di masa lampau.

“Meningkatkan pemahaman kita tentang peristiwa-peristiwa ekstrem ini penting, tidak hanya untuk penanggalan radiokarbon yang lebih akurat, tetapi juga untuk memahami proses-proses di Matahari dan di planet kita. Pengetahuan ini bisa membantu kita mempersiapkan diri menghadapi badai matahari ekstrem berikutnya," jelas Maarten.

BACA JUGA:China Pamer Desain Pakaian Luar Angkasa Baru untuk Misi ke Bulan

Ia menambahkan, meski belum bisa meramalkan kapan badai ini akan terjadi, pemahaman baru dari data masa lalu menunjukkan bahwa badai matahari besar pasti akan terjadi lagi, cepat atau lambat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan