Ahli Ungkap Bahaya Badai Matahari Ekstrem: Ancaman Nyata bagi Teknologi Modern
Ahli Ungkap Bahaya Badai Matahari Ekstrem: Ancaman Nyata bagi Teknologi Modern--(Foto: Nasa)
BELITONGEKSPRES.COM - Para ahli kembali membahas kemungkinan terjadinya badai matahari ekstrem yang dapat merusak infrastruktur teknologi modern, mulai dari satelit hingga jaringan listrik global.
Apakah Bumi siap menghadapi ancaman kosmik ini? Temukan jawabannya dan dampak yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti penjelasan ahli dalam artikel ini.
Maarten Blaauw, seorang profesor di Queen's University Belfast, bersama timnya, mengungkapkan dalam sebuah artikel bahwa badai matahari bukan sekadar fenomena luar angkasa. Akan tetapi itu punya potensi mengacaukan berbagai teknologi yang kita andalkan sehari-hari.
Badai matahari sendiri adalah ledakan besar di mahkota matahari yang melepaskan plasma dan medan magnet dalam jumlah besar. Dampaknya? Bisa bikin sistem teknologi modern, seperti satelit dan jaringan listrik, rusak parah.
BACA JUGA:OpenAI Berencana Kenakan Biaya Akses ChatGPT, Segini Tarif Bulanannya
Jika kita flashback ke tahun 1859, kejadian serupa pernah menghantam Bumi, dikenal dengan Carrington Event. Saat itu, sistem telegraf di Eropa dan Amerika Utara lumpuh total, bahkan sampai menyebabkan kebakaran.
Nah, bayangkan jika kejadian seperti ini terjadi di era sekarang, dengan ketergantungan kita pada internet, listrik, dan komunikasi. Chaos banget, kan?
Maarten Blaauw menjelaskan dalam tulisannya yang dikutip dari Science Alert, Senin 30 September 2024, badai matahari ekstrem di zaman sekarang bisa menghancurkan satelit, memutus jaringan internet global, dan melumpuhkan sistem komunikasi dunia.
Wah, kalau sampai kejadian, mungkin kita akan kembali ke masa tanpa teknologi untuk sementara waktu. Yang lebih bikin khawatir, ada bukti bahwa badai matahari yang jauh lebih besar pernah terjadi di masa lalu.
BACA JUGA:5 Cara Mudah Blokir Iklan di Ponsel Android
Salah satunya diperkirakan terjadi pada tahun 774 Masehi. Dibandingkan dengan badai Carrington, badai yang satu ini bisa dikatakan jauh lebih dahsyat.
Bukti keberadaan badai matahari purba ini ditemukan melalui jejak radiokarbon di lingkaran batang pohon. Para ilmuwan bisa memperkirakan kapan badai terjadi dengan mengukur tingkat karbon-14 dalam sisa-sisa tanaman dan makhluk hidup lainnya.
Jadi, bagaimana jika badai sebesar itu terjadi di zaman modern? Menurut para ilmuwan, skenario ini bisa membawa dampak fatal bagi infrastruktur teknologi kita. Dari jaringan listrik, internet, hingga komunikasi global—semua bisa lumpuh dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Maarten juga menambahkan bahwa dengan mempelajari badai matahari di masa lalu, kita bisa lebih memahami siklus karbon global, sirkulasi atmosfer, dan bagaimana panas tersebar di permukaan Bumi. Plus, kita bisa memperkirakan seberapa sering badai matahari ekstrem ini muncul di masa depan.