Program DeBest Jiwa Implementasi Pencegahan Stunting Anak 0-24 Bulan

Seorang balita menjalani timbangan badan menggunakan alat ukur antropometri berstandar di Posyandu Mawar Merah, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023). ANTARA/Andi Firdaus--

Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua usia. DeBest Jiwa berfokus pada dua pendekatan utama: intervensi gizi spesifik dan sensitif serta pemberian terapi kelompok terapeutik. Intervensi gizi spesifik ditargetkan pada anak-anak dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yang dikenal sebagai periode emas dalam perkembangan anak.

Penelitian menunjukkan bahwa intervensi gizi spesifik dapat menurunkan angka stunting hingga 30 persen. Sementara itu, terapi kelompok terapeutik ditujukan untuk orang tua bayi dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang cara menstimulasi tumbuh kembang anak secara optimal.

Pemberian edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan stimulasi perkembangan anak menjadi salah satu komponen penting dalam upaya pencegahan stunting. Stimulasi perkembangan anak mencakup berbagai aspek, termasuk motorik kasar dan halus, kognitif, emosi, kepribadian, moral, spiritual, dan sosial. Dengan memberikan edukasi secara komprehensif, diharapkan ibu-ibu mampu memahami cara memberikan nutrisi yang tepat serta mempraktikkan stimulasi yang sesuai untuk anak mereka.

BACA JUGA:Gus Dur dan puncak intelektualitas NU

Setiap kelompok usia bayi dalam program ini mendapatkan pendekatan stimulasi yang berbeda. Misalnya, bayi usia 0--6 bulan lebih banyak mendapatkan stimulasi motorik kasar dan halus, sedangkan bayi usia 6--12 bulan mendapatkan stimulasi kognitif dan bahasa. Anak-anak yang lebih besar, dalam kelompok usia 12--24 bulan, mulai diberikan stimulasi yang lebih kompleks, termasuk aspek moral, spiritual, dan sosial. Pada akhir setiap sesi, evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap ibu atau pengasuh telah memahami dan mampu menerapkan stimulasi yang diajarkan.

Selain itu, edukasi tentang pemenuhan gizi seimbang bagi anak diberikan untuk memastikan ibu-ibu dapat menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak pada setiap tahap pertumbuhannya. Keseimbangan antara asupan gizi dan stimulasi perkembangan menjadi kunci utama dalam mencegah stunting.

Program DeBest Jiwa ini memberikan solusi yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada kesehatan mentalnya. Kombinasi antara intervensi gizi dan stimulasi perkembangan yang holistik diharapkan dapat menghasilkan dampak yang lebih signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Para ibu dan pengasuh yang mengikuti program ini akan lebih memahami pentingnya peran mereka dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang secara optimal, baik dari segi fisik maupun mental.

BACA JUGA:Menggapai Kesembuhan Penglihatan Lewat Operasi Katarak Gratis Kemensos

Melalui program ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting akan semakin meningkat  sehingga prevalensi tengkes di Indonesia dapat terus menurun. (ant)

Oleh: Prof. Budi Anna Keliat

Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan, FIK UI

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan