APBN 2025 Berdayakan Indonesia Keluar dari 'Middle Income Trap'

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapan pemerintah saat rapat paripurna ke-4 Masa Persidangan I tahun sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024). Rapat paripurna tersebut mencakup--

Di samping itu, diperlukan reformasi regulasi untuk memperbaiki iklim bisnis dengan mengurangi hambatan birokrasi dan meningkatkan kemudahan berbisnis. Reformasi regulasi dapat meningkatkan efisiensi ekonomi dan menarik lebih banyak investasi.

Sejalan dengan teori stimulasi investasi yang menggarisbawahi pentingnya stimulasi investasi domestik dan asing untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, APBN 2025 mencakup berbagai kebijakan untuk menarik investasi asing langsung (FDI) dan mendorong investasi domestik melalui insentif dan reformasi kebijakan.

Strategi lain untuk keluar dari middle income trap adalah dengan mengembangkan sektor industri dan teknologi. Dalam teori ekonomi struktural, transformasi struktural ekonomi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang menjadi hal penting. Negara perlu melakukan reformasi struktural, seperti diversifikasi ekonomi dan peningkatan kapasitas institusi, untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.

APBN 2025 mencakup rencana untuk reformasi struktural dalam sektor-sektor kunci, seperti industri dan pelayanan publik. Anggaran negara ini berfokus pada dukungan untuk industri teknologi dan inovasi, termasuk fasilitas riset dan pengembangan serta dukungan untuk startup teknologi. Studi menyatakan bahwa inovasi teknologi adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Meluruskan Kesalahpahaman Soal Merdeka Belajar

Untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan memperluas basis ekonomi diperlukan strategi berupa diversifikasi ekonomi. Ini penting untuk menghadapi fluktuasi pasar dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Studi kasus

Korea Selatan adalah contoh negara yang berhasil keluar dari middle income trap dengan fokus pada pendidikan, inovasi, dan reformasi industri. Studi yang dilakukan Lee (2019) menunjukkan bahwa kebijakan Korea Selatan yang mendukung riset dan pengembangan serta reformasi pendidikan memainkan peran penting dalam transisi ekonomi mereka.

Vietnam juga mengalami transisi yang signifikan dengan memfokuskan pada investasi infrastruktur dan reformasi pasar. Bank Dunia  melaporkan bahwa reformasi regulasi dan investasi besar-besaran dalam infrastruktur mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat di Vietnam.

Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2022, negara-negara yang berhasil menghindari middle income trap sering kali menerapkan kebijakan yang mendorong investasi, inovasi, dan pendidikan. Penelitian ini mendukung strategi-strategi yang diadopsi dalam APBN 2025.

BACA JUGA:Zaken Kabinet dalam Mewujudkan Pemerintahan Adil dan Transparan

Penelitian lain yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) pada 2023 menunjukkan bahwa reformasi struktural dan peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci untuk transisi keluar dari middle income trap. Penelitian ini memberikan dasar bagi kebijakan yang diusulkan dalam APBN 2025.

Berdasarkan teori ekonomi seperti Teori Pertumbuhan Endogen dan Neoklasik, serta pengalaman negara-negara lain dan penelitian terkini, strategi-strategi yang diadopsi dalam APBN 2025 berpotensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan transisi menuju ekonomi pendapatan tinggi.

Namun, keberhasilan implementasi kebijakan ini akan tergantung pada efektivitas pelaksanaan dan koordinasi antara berbagai pihak terkait.

*) Lucky Akbar

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan