Rusia Siap Akhiri Perang, Ini Syarat Perdamaian yang Diajukan Putin ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin--wikimedia Commons

MOSKOW, BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan perdamaian kepada Ukraina, menguraikan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi untuk mengakhiri perang dan memulai pembicaraan damai. 

Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan pegawai Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow  pada Jumat, 14 Juni 2024. Dalam pernyataannya, Putin menegaskan bahwa Rusia akan "segera" menghentikan operasi militer jika Ukraina.

Rusia bakal "segera" menghentikan operasi militer jika Ukraina membatalkan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia: Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhya.

"Hari ini kami membuat usulan perdamaian lain yang konkret dan nyata. Jika Kiev dan negara-negara Barat menolaknya seperti sebelumnya, maka itu adalah urusan mereka, tanggung jawab politik dan moral mereka atas kelanjutan pertumpahan darah," ujar Putin.

BACA JUGA:MUI Tolak Usulan Bansos untuk Orang Miskin Gara-gara Kalah Judi Online

Putin memperingatkan bahwa situasi di medan perang bisa berubah menjadi tidak menguntungkan bagi Kiev. Jika hal ini terjadi, "kondisi untuk memulai negosiasi akan berbeda."

Presiden Rusia ini menekankan bahwa dia mengusulkan untuk mengakhiri konflik secara menyeluruh, bukan hanya membekukannya.

"Segera setelah Ukraina mulai menarik pasukan dari Donbas dan Novorossiya serta berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, Federasi Rusia akan menghentikan tembakan dan siap untuk bernegosiasi. Saya kira hal itu tidak akan memakan waktu lama," tambah Putin.

Putin juga mengisyaratkan bahwa dia tidak lagi menganggap Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei, dan menyebut parlemen negara tersebut, Verkhovna Rada, sebagai satu-satunya otoritas yang sah.

BACA JUGA:Menko PMK Usulkan Bansos untuk Korban Judi Online Karena Dianggap Sebagai Orang Miskin Baru

Reaksi dan Implikasi

Usulan ini muncul di tengah eskalasi ketegangan di wilayah tersebut, dengan pertempuran yang semakin intensif antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia. 

Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan ini dengan cermat, dengan harapan bahwa upaya diplomatik dapat mengakhiri konflik yang telah menelan banyak korban jiwa.

Analisis dari para pakar politik menunjukkan bahwa tawaran perdamaian bersyarat ini dapat menjadi peluang bagi kedua belah pihak untuk mencari solusi diplomatik, meskipun tantangan besar masih ada. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan