Suramnya Natal 2023 di Yerusalem, Pohon Natal Pun Tidak Ada
Suramnya perayaan Natal di Yerusalem--screnshoot
Tak jauh berbeda disampiakan Daoud Kassabry selaku Kepala Sekolah Brother di College des Freres di New Gate di Yerusalem
Kata dia, tidak ada pohon Natal di ruang kelas atau dekorasi di kantor mereka seperti biasanya dan hanya menempatkan Kandang Natal sebagai simbol Natal.
Krisis Ekonomi di Yerusalem
Setelah mengalami penutupan sekolah selama berminggu-minggu pada awal perang, sistem sekolah Kristen di Yerusalem menghadapi tekanan ekonomi karena para orang tua kesulitan membayar uang sekolah.
Pengangguran telah meningkat tajam sejak dimulainya perang dengan pembatasan pergerakan yang melumpuhkan dan penutupan pariwisata yang hampir total.
Meskipun sekolah telah berupaya mengakomodasi keadaan ekonomi keluarga yang menurun dengan menurunkan besaran uang sekolah bahkan ada yang mengratisakan.
BACA JUGA:Update Jumlah Korban Kebiadaban Tentara Israel, Korban Jiwa 20.000 Warga Palestina
BACA JUGA:Langsung Dikecam MER-C, RS Indonesia Menjadi Markas Pasukan Israel
“Tanpa perubahan, cepat atau lambat sistem pendidikan akan runtuh,” papar Asfar dari Caritas
Dengan hilangnya turis dan peziarah, pendapatan keluarga lokal juga ikut hilang karena perang yang tengah berlangsung.
Selain para pemilik toko telah kehilangan musim pariwisata yang paling menguntungkan menjelang Natal.
Tapi musim ini jalanan sepi, bahkan toko-toko tidak ada yang buka sama sekali, namun beberapa pedagang menaksakan untuk tetap buka tokonya.
Christo salah satu pemilik toko di Christian Quarter yang merupakan Kota Tua Yerusalem menjelaskan bahwa dirinya hanya mencoba untuk bertahan.
“Sungguh menyedihkan melihat Yerusalem seperti ini, sepertinya kita sedang dikepung,” tambahnya.
Bukannya didatangi pembeli, toko-toko yang buka malahan didatangi oleh orang-orang yang benar-benar tidak punya makanan lagi untuk hidup mereka, bahkan mereka meminta pekerjaan dengan upah makanan.