Polisi Akan Periksa Indonesia Flying Club sebagai Pemilik Pesawat yang Jatuh di BSD
Pesawat latih Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia) di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024). Dilaporkan tiga orang korban meninggal dunia atas insiden tersebut. (DE--
BELITONGEKSPRES.COM - Polres Tangsel akan memanggil Indonesia Flying Club terkait kecelakaan pesawat Tecnam P2006T di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD). Indonesia Flying Club merupakan pemilik pesawat tersebut.
“Dijadwalkan akan dilakukan klarifikasi untuk menjelaskan peristiwa itu. Peristiwa pesawat jatuh, ada korbannya. Pesawat ini milik siapa, pergeseran pesawat ini dari mana ke mana kemudian akhirnya jatuh,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 21 Mei.
Di samping itu, penyidik akan meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian. Mereka juga terus berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pemerintah kota (Pemkot) Tangerang Selatan, dan Kodim Tangerang.
“Komitmen Polres tangsel akan mengungkap kasus ini sehingga peristiwanya mnjadi lebih terang,” ungkapnya.
BACA JUGA:Sebelum Jatuh di BSD, Pesawat IFC Sempat Mengirimkan Sinyal Darurat Mayday
BACA JUGA:Polisi Jelaskan Kronologis Jatuhnya Pesawat Latih di BSD Tangsel, Kejadiannya Saat Hujan Deras
Sebelumnya, Polisi menjelaskan kronologis jatuhnya pesawat PK-IFP di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu, 19 Mei siang. Diketahui bahwa tiga orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso, menjelaskan bahwa pesawat milik Indonesia Flying Clubs itu berangkat dari Pondok Cabe, Tangsel. Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, pesawat mengalami kecelakaan secara tiba-tiba.
Ia menyebut bahwa pesawat, yang sebelumnya diketahui berangkat dari Tanjung Lesung, hendak kembali ke Pondok Cabe. Namun, tiba-tiba hilang kontak dengan pesawat.
"Infomasi awal dari Tanjung Lesung mau ke Pondok Cabe. Mau kembali ke Pondok Cabe, terus ada mayday maday, habis hilang kontak," katanya kepada wartawan, Minggu 19 Mei.
Setelah itu, kecelakaan pun terjadi. Sayangnya, tiga orang awak pesawat meninggal dunia di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Sempat Hilang Kontak, Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Tangsel
BACA JUGA:Mesin Pesawat Garuda Membawa Jemaah Haji Terbakar Saat Lepas Landas, Pilot Putuskan Mendarat Darurat
"Untuk kita sampaikan, korban yang meninggal dunia ada 3 orang ada pilot, co pilot dan enginernya," pungkasnya.