Cegah Investasi Bodong, Pemprov Babel Edukasi Pasar Modal bagi ASN

Pemprov Babel menggelar sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada ASN di Pangkalpinang, Rabu 15 Mei 2024 (ANTARA/HO-Aprionis/Mega)--

BELITONGEKSPRES.COM, Dalam upaya mencegah investasi bodong atau ilegal yang berpotensi merusak perekonomian daerah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) melakukan langkah proaktif dengan menggelar sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal kepada aparatur sipil negara (ASN).

Plt Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kepulauan Babel, Hartono, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sangat penting mengingat adanya beberapa ASN yang terjebak dalam investasi bodong. 

Hartono menjelaskan bahwa tahap pertama dari program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ASN tentang pasar modal, dengan harapan dapat mendorong peningkatan investasi dalam negeri.

"Saat ini, kita tengah fokus untuk mengatasi masalah investasi bodong yang telah mempengaruhi sejumlah ASN," ujar Hartono saat membuka acara sosialisasi pasar modal di Pangkalpinang, Rabu 15 Mei 2024.

Sosialisasi dan edukasi pasar modal ini merupakan tahap awal yang bertujuan untuk merangsang minat investasi domestik, serta untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar kepada masyarakat agar mereka dapat menjadi investor yang cerdas.

BACA JUGA:Dua Kades Asal Pulau Belitung Wakili Babel, Ajang Paralegal Justice Award 2024

BACA JUGA:187 Saksi Korupsi Timah Babel Diperiksa Kejagung, Fokus TPPU Istri-istri Tersangka

"Inisiatif ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan ASN Bangka Belitung agar memahami potensi investasi jangka panjang yang tersedia di pasar modal," ujar Hartono.

Karena itu, Pemprov Babel terus melakukan upaya untuk meningkatkan investasi dalam negeri. Salah satu langkahnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal sebagai sarana untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada masyarakat.

Hartono juga menyoroti pentingnya literasi pasar modal sebagai alternatif transaksi keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, di samping lembaga keuangan tradisional seperti perbankan.

"Kami berharap Bursa Efek Indonesia tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberikan pendampingan dan literasi pasar modal kepada ASN masyarakat Bangka Belitung," tandas Hartono.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan