Hari Bumi Momentum Dorong Sirkular Ekonomi
Aktivis lingkungan membawa spanduk saat mengikuti aksi di Medan, Sumatera Utara, Senin (22/4/2024). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/wpa.--
Di dunia kesehatan plastik juga masih menjadi bahan baku yang paling handal mulai dari botol infus, alat suntik, hingga kemasan obat.
Memusuhi plastik secara serampangan membuat manusia kehilangan pilihan terbaik bahan baku yang berguna untuk inovasi segala macam produk.
Telepon genggam yang berada di saku sehari-hari menggunakan bahan baku plastik. Demikian pula komputer jinjing yang membantu manusia bekerja sehari-hari juga menggunakan bahan baku plastik.
Peralatan kecil seperti kunci mobil, charger smart phone, hingga korek kuping juga menggunakan plastik sebagai bahan baku. Pada konteks ini manusia sepertinya tidak dapat memusuhi plastik, tetapi berdamai untuk menggunakan plastik secara bijak.
Di hari bumi tahun ini, plastik idealnya ditempatkan sebagai salah satu material penting pada peradaban manusia yang harus digunakan dengan prinsip ekonomi sirkular sebagai antitesis dari ekonomi linear yang berlaku saat ini.
Menurut Ellen MacArthur, ahli ekonomi dunia, ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang selama ini disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.
Dengan demikian material apapun, termasuk plastik, tidak akan pernah menjadi sampah karena tetap dijaga berada dalam sirkular ekonomi dengan prinsip 5R yaitu Reducing, Reusing, Repurposing, Repairing, dan Recycling.
Di Indonesia beberapa perusahaan yang mulai menerapkan penggunaan plastik tanpa menjadi sampah seperti sebuah perusahaan air mineral yang terus menjalankan komitmen menggerakkan usaha daur ulang sebagai bagian usaha pengurangan timbulan sampah nasional.
Perusahaan tersebut menggandeng salah satu brand sepatu lokal yang ramah lingkungan. Botol plastik jenis PET diolah menjadi barang baru yang fashionable seperti sepatu, kaus, maupun topi.
Di sisi lain penggunaan galon air mineral yang dipakai kembali merupakan salah satu contoh penerapan ekonomi sirkular.
Demikian pula penggunaan karung bekas oleh para petani untuk mengangkut hasil panen menjadi contoh penerapan ekonomi sirkular pada plastik di kalangan rakyat bawah.(*)
Oleh: Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc.
*) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, BRIN.