TNI AU Lanud Iskandar Muda Gelar Patroli Udara Akibat Maraknya Imigran Rohingya

Sebanyak 180 pengungsi Rohingya di Kabupaten Pidie, Aceh terpaksa dipindahkan karena melakukan kegiatan MCK di tambak warga. (Antara Photo)--

BELITONGEKSPRES.COM, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Lanud Iskandar Muda menggelar patroli udara di sekitar perairan Aceh sebagai respons terhadap maraknya imigran Rohingya ke wilayah tersebut.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono mennyatakan bahwa patroli udara untuk operasi pengamatan ini dilakukan menggunakan pesawat CN 295 TNI AU.

Adapun pesawat tersebut disiapkan dari Skadron 2 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Kegiatan patroli udara yang dilakukan oleh TNI AU ini merupakan aktivitas pengamatan yang diberi nama Operasi Mata Elang 23 dengan perairan Aceh sebagai fokus pengamatan.

"Hasil pengamatan Operasi Mata Elang 23 ini kami laporkan ke komando atas dan dikoordinasikan dengan TNI AL, kepolisian maupun pemerintah daerah," kata Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono, seperti dikutip JawaPos.com dari Antara pada Rabu (20/12).

BACA JUGA:Pengungsi Rohingya di Aceh Besar Terus Alami Penolakan Oleh Warga Lokal, Sudah 5 Kali Dipindahkan

BACA JUGA:RS IKN Mulai Dibangun, Akan Fokus untuk Pelayanan Strok dan Jantung

Perwira menengah TNI dari matra angkatan udara itu mengatakan bahwa operasi tersebut merupakan bentuk dukungan operasi TNI Angkatan Laut dalam memantau pelanggaran kedaulatan negara di perairan seperti maraknya imigran Rohingya yang masuk ke Aceh.

"Operasi ini juga melibatkan pesawat TNI AL Casa NC-212 dan helikopter dengan misi dukungan Operasi Tombak Segara-23. Operasi terpada ini untuk mengamankan perairan wilayah timur Aceh," ungkapnya.

Maraknya imigran Rohingya yang masuk secara ilegal ke perairan Aceh membuat pihaknya mengawasi ketat dengan melakukan patroli udara. 

Pasalnya, secara geografis Provinsi Aceh berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah timur dan Samudera Hindia yang kerap menjadi jalur datangnya imigran ilegal Rohingya.

"Di wilayah perairan tersebut juga berbatasan dengan Malaysia, Thailand, Singapura. Negara-negara tersebut memperketat masuk imigran Rohingya tersebut, jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan