Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Kuota Sertifikasi Guru Daljab 2025 Melonjak 700%, Kemenag Siapkan Anggaran Rp165 Miliar

Menag Nasaruddin Umar--Kemenag

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan komitmennya dalam menuntaskan tanggungan sertifikasi guru dalam jabatan (daljab) melalui peningkatan signifikan kuota pendidikan profesi guru (PPG). Tahun 2025, kuota PPG melonjak hingga 700 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, kuota PPG Kemenag tahun ini mencapai 206.411 peserta, jauh lebih besar dibanding 2024 yang hanya 29.933 orang. “Untuk PPG tahun ini, Kemenag mengalokasikan anggaran sebesar Rp165 miliar,” ujar Nasaruddin saat membuka PPG Batch 3 periode 2025 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 September.

Menurutnya, lonjakan kuota ini merupakan capaian monumental sekaligus bukti nyata keseriusan negara dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. “Ini bukan sekadar angka, melainkan wujud nyata komitmen menghadirkan guru profesional, berintegritas, dan siap menjadi teladan generasi bangsa,” tegasnya.

Langkah ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden terkait pembangunan SDM unggul, serta mendukung Asta Protas Kemenag yang berfokus pada pendidikan ramah, unggul, dan terintegrasi. Nasaruddin menegaskan kembali peran penting guru dengan mengutip sabda Rasulullah SAW, “Sungguh, aku hanya diutus sebagai muallim (pengajar).”

BACA JUGA:Mensos Larang Tiga Dosa Besar Pendidikan Terjadi di Sekolah Rakyat

BACA JUGA:Gus Ipul Awasi Ketat Anggaran Sekolah Rakyat, Kemensos Gelar Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Tata Usaha

Kepada para peserta PPG, Nasaruddin berpesan agar menjadikan profesi guru sebagai sumber kebanggaan. Ia mengingatkan bahwa tugas guru bukan sekadar mencari keuntungan finansial, tetapi mencerdaskan peserta didik. “Kalau orientasinya mencari uang, jangan jadi guru. Guru itu mencetak peradaban,” jelasnya.

Ia juga menekankan, keberhasilan seorang guru tidak diukur dari respons emosional siswa di kelas, melainkan dari kemampuannya menyalakan semangat belajar dan menumbuhkan lentera dalam hati anak didiknya. Guru, katanya, adalah profesi yang penuh amal jariyah sehingga pahalanya terus mengalir meski telah tiada.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menambahkan bahwa pelaksanaan PPG tahun ini dirancang lebih fleksibel. Sistem pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) yang dapat diakses secara daring maupun luring, dengan tetap mendapat pendampingan dosen dari LPTK/PTKIN.

“Kami pastikan lulusan PPG tidak hanya memiliki profesionalisme tinggi, tetapi juga pemahaman keagamaan yang selaras dengan visi Kemenag, yaitu Kurikulum Berbasis Cinta,” ujarnya. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan