Eka Budiartha Ungkap Rencana Penambangan Timah di Laut Beltim, Sebut Sosialisasi Terlalu Dini
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eka Budiartha -ist-
BELITONGEKSPRES.COM, MANGGAR - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Eka Budiartha menyebutkan sosialisasi rencana penambangan timah di laut Olivier Manggar, Belitung Timur (Beltim) terlalu dini.
Pasalnya baru pekan kemarin diadakan paparan rencana kerja mengenai rencana penambangan di laut Kabupaten Beltim oleh pihak PT Timah Tbk.
"Terlalu dini sosialisasi rencana penambangan timah di laut Olivier Manggar Beltim," kata Eka Budiartha dalam keterangan tertulis kepada Belitong Ekspres, Minggu 10 Maret 2024.
Menurut Eka, bahwa memang saat ini sedang dibahas Perda RTRW Integrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau Babel.
BACA JUGA:Rencana PT Timah Nambang di Laut Beltim, Beliadi: Jangan Coba-coba, Saya akan Laporkan ke KPK
Dalam Perda RTRW integrasi menggabungkan tata ruang darat dan tata ruang laut yang dikenal dengan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau. Kecil, (RZWP3K) yakni Perda Nomor 3 Tahun 2020.
Revisi masih dimungkinkan asal mekanismenya terpenuhi berdasarkan undang-undang serta kajian dampak lingkungan dan sosial ekonomi sudah ada.
"Kita mengharapkan mekanisme pengusulan revisi tata ruang laut di Belitung Timur untuk bisa dipenuhi," terangnya.
Selain itu, Eka menyesalkan pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan PT Timah Tbk Kamis kemarin. Sebab, sesungguhnya belum ada usulan dari Pemprov Babel maupun oleh PT Timah Tbk sendiri untuk dilakukan tevisi zona tambang di Beltim.
BACA JUGA:Terobosan Pertama di Babel, Ada Kedai Bahan Pokok Murah di Beltim
"Saya sebagai mantan Wakil Ketua Pansus RZWP3K, sangat menyesalkan sosialisasi yang dilakukan oleh PT Timah Tbk hari Kamis kemarin di Belitung," sebutnya.
Eka menyarankan, mereka melihat harus ada kajian komprehensif atas Zona tambang tersebut, karena akan ada dampak lingkungan maupun dampak sosial ekonomi di daerah Beltim.
"Nah, Ini yang kadang-kadang tidak pernah terpikirkan. Kita berharap mekanisme serta kajian tersebut untuk melibatkan semua pihak yang ada di Beltim maupun Provinsi Babel," tandasnya.