Inspirasi Desa Wunut Kelola Wisata Raih Omzet Rp6 Miliar, Bagi-bagi THR Hingga Jaminan Sosial

Sumber mata air alami di Desa Wunut Klaten, Jawa Tengah kini disulap jadi objek wisata air bernama Umbul Pelem-(Istimewa/BRI)-

Pemerintah desa bahkan mendapatkan dukungan konkret dari BRI, salah satunya berupa branding loket tiket Umbul Pelem yang dilengkapi dengan fasilitas pembayaran digital seperti mesin EDC dan QRIS. Dengan begitu, wisatawan bisa membeli tiket dengan lebih mudah, praktis, dan sesuai dengan tren masa kini.

BACA JUGA:Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan Baru bagi Industri Tekstil serta Alas Kaki

Tak berhenti di Umbul Pelem, Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, juga tengah menyiapkan rencana menarik untuk pengembangan kolam renang syar’i baru bernama Umbul Gedhe.

“Nantinya, kalau Umbul Gedhe sudah beroperasi, kami akan menyisihkan 30% dari keuntungannya untuk tabungan warga, melalui rekening BRI,” ujar Iwan.

Ia meyakini bahwa Desa Wunut masih menyimpan banyak potensi yang bisa digali lebih lanjut. Semua rencana pengembangan pun akan tetap berlandaskan pada prinsip berbagi demi kesejahteraan bersama.

Bagi-Bagi THR dan Jaminan Sosial untuk Warga

Desa Wunut juga mencuri perhatian berkat langkah unik dan inspiratif: membagikan THR kepada warganya. Bukan sekadar wacana, tradisi ini sudah berjalan sejak tahun 2023 dan rutin dilakukan setiap menjelang Lebaran.

BACA JUGA:Galaxy Tab S10 FE Series Meluncur, Tablet Tipis dengan Fitur AI Canggih, Harga Terjangkau

Kepala Desa Iwan Sulistya Setiawan menjelaskan bahwa dana untuk THR berasal dari pendapatan wisata Umbul Pelem, yang pada tahun 2024 berhasil mencatat omzet mencapai Rp6 miliar. Dari keuntungan tersebut, setiap warga menerima THR sebesar Rp200 ribu sebagai bentuk nyata manfaat usaha desa bagi masyarakat.

Namun, kepedulian Desa Wunut tak berhenti di pemberian THR saja. Desa ini juga meluncurkan program jaminan sosial bagi seluruh warganya. Tujuannya sederhana namun penuh makna: memastikan kehadiran pemerintah desa dalam setiap momen penting kehidupan masyarakat—baik saat ada yang sakit, mengalami musibah, maupun merayakan kebahagiaan seperti Idulfitri.

“Yang terpenting, negara atau pemerintah desa bisa benar-benar hadir untuk rakyatnya,” kata Iwan.

Kisah kebaikan di Desa Wunut ternyata telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Pada awalnya, pada tahun 2018, pemerintah desa hanya mendaftarkan perangkat desa, anggota BPD, serta ketua RT dan RW ke BPJS Ketenagakerjaan untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKN) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

BACA JUGA:Bukti Wisata Bangka Belitung Dilirik Dunia, Kapal Pesiar Mewah Singgahi Pantai Parai

Namun seiring waktu, ditambah dengan meningkatnya pendapatan desa—khususnya dari sektor wisata Umbul Pelem—cakupan perlindungan sosial pun diperluas. Hingga akhirnya, pada tahun 2020, seluruh kepala keluarga di Desa Wunut resmi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2021, perhatian desa berlanjut dengan mendaftarkan para pekerja perempuan ke BPJS Ketenagakerjaan. Kemudian di tahun 2022, giliran warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan yang didaftarkan, agar seluruh masyarakat memiliki akses terhadap jaminan layanan kesehatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan