Anomali Data Pemilu Terdeteksi 1.223 TPS, KPU Sudah Lakukan Perbaikan
konferensi pers yang diadakan di Media Center KPU, Jakarta Pusat, Senin 19 Februari 2024.--
BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Dalam perkembangan terbaru Pilpres 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkapkan adanya ketidaksesuaian atau anomali data di 1.223 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisioner KPU RI, Betty Episilon Idroos, mengumumkan temuan anomali data pemilu tersebut dalam konferensi pers yang diadakan di Media Center KPU, Jakarta Pusat, Senin 19 Februari 2024.
Betty Episilon Idroos menyatakan bahwa saat ini, 71,26% data telah berhasil diintegrasikan ke dalam sistem. “Dari total 800 ribu lebih TPS, kami menemukan 1.223 TPS yang memiliki data anomali,” ungkap Betty kepada wartawan.
Dia juga menjelaskan distribusi anomali tersebut terhadap pasangan calon (paslon). Untuk pasangan calon 822 TPS mencakup seluruh Paslon ada di 108 TPS dan 233 TPS yang mencakup sebagian paslon.
"Total TPS kita mencapai 823.236. Berdasarkan data yang sudah masuk sampai hari ini, alhamdulillah, 586.646 TPS atau setaea 71,26% data telah berhasil diunggah,” ucap Komisioner KPU RI.
BACA JUGA:Profil Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI yang Gantikan Mahfud MD Jadi Menko Polhukam
BACA JUGA:Kabar Duka Pemilu 2024, Anggota KPPS di Belitung Meninggal
Data yang dimaksud mencakup suara untuk Presiden dan Wakil Presiden yang telah direkam oleh KPU hingga Senin, 19 Februari 2024. Hingga Senin tinggal 1.223 TPS dari 586.646 TPS yang diupload.
Betty menekankan jika terdapat kesalahan data, KPU tentu akan langsung mengetahui kesalahan tersebut. Maka dari itu, untuk mengurangi kesalahan data, KPU terus berupaya memperbaiki data-data anomali dalam Sirekap.
"Dalam tabel kami sudah sampaikan dari hari ke hari kami menemukan beberapa data yang terdeteksi oleh sistem sebagai data anomali. Totalnya berapa, hariannya berapa, diperiksa berapa, sisa PR kami ada berapa," jelas Betty.
"Jadi secara terbuka kami sampaikan, dan terus menerus selalu diperbaiki oleh KPU tingkat kabupaten/kota. Kami terus memperbarui dan memperbaiki data. Saat ini, hanya 1.223 TPS dari 586.646 TPS yang masih perlu diperbaiki, yang merupakan sekitar 0,21% dari total data," tandasnya.