PGN Targetkan 200 Ribu Sambungan Jargas Non-APBN di 2025
General Manager SOR III PT PGN Tbk Hedi Hedianto di Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/3/2025)-Astrid Faidlatul Habibah-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menargetkan pembangunan 200 ribu sambungan jaringan gas (jargas) non-APBN di seluruh Indonesia sepanjang tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan transisi energi dan pengurangan ketergantungan terhadap LPG bersubsidi.
General Manager SOR III PT PGN Tbk, Hedi Hedianto, menyampaikan bahwa Jawa Timur akan menjadi salah satu wilayah prioritas dengan alokasi sekitar 50 ribu hingga 60 ribu sambungan.
Untuk mencapai target tersebut, PGN akan menerapkan berbagai strategi, termasuk pemberian insentif biaya pemasangan serta pembangunan jaringan gas hingga ke dalam rumah tangga.
“Upaya peningkatan jargas terus kami lakukan agar semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses energi yang lebih efisien dan terjangkau,” ujar Hedi dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
BACA JUGA:Menko Zulhas: Program Makan Bergizi Gratis Siap Serap Anggaran Rp2 Triliun per Bulan
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Pasokan, Bulog Sebut Stok Beras Nasional Capai 1,95 Juta Ton
PGN juga menyadari bahwa percepatan pembangunan jargas membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, sinergi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menjadi salah satu pendekatan yang akan dioptimalkan.
Di sisi lain, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Aftabuddin Rijaluzzaman, menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap mendukung ekspansi jargas di wilayahnya.
Menurutnya, saat ini merupakan momentum tepat untuk mempercepat peralihan energi, seiring dengan langkah pemerintah dalam melakukan efisiensi dan mengurangi subsidi LPG 3 kilogram.
“PGN harus mampu menjangkau lebih banyak masyarakat agar mereka dapat beralih dari LPG 3 kilogram atau 12 kilogram ke gas PGN yang lebih ekonomis dan berkelanjutan,” kata Afta.
Sebagai bagian dari strategi percepatan ini, Pemprov Jatim juga mengandalkan PT Petrogas Jatim Utama (PJU), BUMD yang bergerak di sektor pengelolaan gas bumi untuk kelistrikan dan industri. Afta berharap PJU dan PGN dapat menjalin kerja sama guna mempercepat realisasi pembangunan jargas di Jawa Timur sekaligus membantu mengurangi beban subsidi pemerintah terhadap LPG 3 kilogram.
“Kita harus berkolaborasi. Dengan berkembangnya jargas PGN, kita bisa menekan subsidi tanpa menghilangkan LPG, tetapi secara bertahap mengurangi beban pemerintah dan memberikan opsi energi yang lebih murah bagi masyarakat,” pungkasnya. (antara)