Jumat, 24 Jan 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Pagar Laut
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Kamis , 23 Jan 2025 - 14:44
Dahlan Iskan--
pagar laut rakyat senang. investor senang. negara senang. bisakah tiga tujuan itu tercapai di sebuah kawasan yang akan dibangun besar-besaran seperti psn pik2? "bisa". yang mengatakan "bisa" itu ahmad khozinudin sh. ia orang jawa-lampung. ia sedang menggugat keberadaan proyek strategis nasional (psn) pik2 yang di pantai utara tangerang. tepatnya di sebelah utara bandara soekarno-hatta cengkareng. luas tanah dan laut yang ia persoalkan itu 900 hektare. khozi tidak sendirian. ada 20 orang aktivis yang bersamanya. termasuk seorang brigjen dan kolonel purnawirawan. "anda mewakili berapa petani dan nelayan?" "kami justru tidak atau belum mewakili mereka. mereka jangan diikutkan dulu," ujar khozi. "kalau mereka ikut menggugat lalu dikalahkan, mereka akan habis. kami dulu yang maju. kalau pun usaha kami ini dikalahkan, petani dan nelayan tidak rugi apa-apa," tambahnya. khozi mengambil contoh proyek besar bandara soekarno-hatta di sebelahnya. juga proyek pltu teluk naga di ujung barat psn pik2. "rakyat di dua kawasan itu senang kok. investornya juga senang. negara juga senang," kata khozi. orang tua khozi asli magelang. miskin sekali. dari desa di kecamatan salaman. orang tuanya ikut transmigrasi ke lampung. ke way jepara. di lampung timur. khozi lahir di sana. sekolah di sana. sampai tamat smk di sana. lalu khozi kuliah hukum di universitas muhammadiyah magelang. "saya dari keluarga nu, pernah aktif di ipnu, sekolah di muhammadiyah, ikut imm, lalu jadi aktivis hmi," katanya. berarti khozi aktivis lintas pagar. "waktu di lampung kami ini diejek orang lampung. lihat tuh orang jawa, pergi ke lampung bawa cangkul. kami, orang lampung, pergi ke jawa bawa buku," ujar khozi terkekeh. ia pun jadi orang lampung. pergi ke jawa untuk sekolah. setamat kuliah di magelang ia ke jakarta, gabung dengan kantor pengacara lain sebelum akhirnya mandiri. baca juga:kabinet ramping awalnya khozi tidak kenal said didu, penggerak rakyat untuk menggugat psn pik2. didu adalah aktivis lama. sejak masih di makassar. juga ketika jadi mahasiswa di institut pertanian bogor (ipb). juga ketika gabung di hmi. pertautan khozi dengan didu terjadi saat didu dilaporkan ke polisi untuk kali kedua. para aktivis berkumpul mendukung didu. di situlah khozi kenal mantan sekretaris kementerian bumn itu. gerakan aktivis pun bergeser lebih taktis. lewat gugatan hukum, tanpa melibatkan petani dan nelayan dulu. "semua ini hulunya kan di uu omnibus law cipta kerja," kata khozi. waktu pembangunan bandara cengkareng (sekitar 1.000 hektare) tidak ada masalah. ganti ruginya baik dan lancar. pun ketika dibangun pltu besar di teluk naga. "saat itu saja, ganti ruginya sudah rp 300.000/meter," ujarnya. bukan hanya itu. khozi juga mengatakan ada ketidakadilan lain di psn pik2. "pemilik tanah yang punya kuasa ganti ruginya normal. kenapa yang rakyat hanya rp 100.000, rp 50.000, dan bahkan ada yang tidak dapat ganti rugi," katanya. yang dimaksud pemilik tanah yang punya kuasa adalah bupati, camat, kepala desa, dan sejenisnya. total ada 30 kepala desa yang terkait dengan psn ini. luas sekali. begitu panjang adu lidah di proyek ini. kilah terakhir yang muncul di psn pik2 adalah: laut di sana itu dulunya daratan. lalu kena abrasi. berubah jadi laut. maka kalau "laut" bersertifikat itu pada dasarnya dulunya daratan. kilah itu muncul setelah sebelumnya seperti ada yang kehilangan akal. misalnya soal pagar di laut sepanjang 30 km itu. awalnya disebut tidak ada. setelah terbukti ada disebutlah tidak ada yang membangunnya. lalu ada alasan baru: nelayanlah yang membangun. alasannya untuk mengurangi gelombang. ketika diragukan apakah nelayan punya kemampuan dana segitu besar muncul kilah baru: pagar itu untuk menahan tanah saat air laut lagi surut. lama-lama akan jadi daratan. istilahnya: reklamasi alamiah. kilah itu tidak mempan meredam gejolak. terakhir ada alasan terbaru: laut itu dulunya daratan. memamg ada yang seperti itu. saya pernah menuliskannya di disway. terjadinya di antara semarang-demak. kawasan itu kini berupa laut. semua rumah hilang. tinggal satu kuburan yang masih terlihat --itu pun saat air laut lagi surut. penduduk yang sudah pindah masih sering ke makam itu: pakai perahu. kini di kawasan itu dilewati jalan tol. masih dikerjakan. belum jadi. pengerjaannya lebih lama. lebih mahal. jalan tol itu akan berfungsi sekaligus sebagai tanggul laut. baca juga:anak pungut begitu jalan tol jadi, kawasan laut itu akan kembali jadi daratan. air lautnya dipompa ke arah utara tol. muncullah persoalan: setelah laut dikeringkan nanti tanah lama hidup lagi. rakyat masih punya sertifikatnya. sertifikat lama. itu karena kejadian "daratan jadi laut" belum terlalu lama. tahun 1960-an masih daratan. masih banyak yang mengalami itu dan sekarang masih hidup. masih pegang sertifikat. akhirnya presiden jokowi ambil terobosan: mereka dapat ganti rugi separo harga. selesai. rakyat senang. proyek berjalan. negara pun akan bisa membangun kawasan baru yang akan menjadi kebanggaan jawa tengah dan nasional. rasanya kawasan demak ini lebih besar daripada psn yang ada di pik2. tanpa terjadi kehebohan. saya tidak tahu kapan daratan di tangerang utara itu berubah jadi laut. apakah sertifikat yang ada di laut itu terbit ketika masih berupa daratan. "mungkin memang ada daratan yang jadi laut. tidak banyak. lalu dimanfaatkan sekalian untuk laut yang awalnya pun bukan daratan," ujar khozi. di demak, presiden jokowi turun tangan. keruwetan yang berlarut langsung selesai lewat satu keputusan presiden. siapa tahu psn pik2 di utara bandara soekarno-hatta itu juga selesai dengan satu keputusan presiden prabowo. kan prabowo terlihat lebih tegas dan lebih membela rakyat. siapa tahu. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# psn pik2
# pagar laut
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 24 Januari 2025
Berita Terkini
Waspada! Ini 5 Tanda Fatty Liver Menurut Dokter yang Perlu Anda Ketahui
Kesehatan
4 jam
Disertasi EBT, Fendi Haryono Sandang Gelar Doktor di Universitas Trisakti
Belitong Raya
4 jam
Cegah Wabah PMK, Dinas Pertanian dan Pangan Beltim Vaksinasi Ternak
Beltim Raya
5 jam
Tunjangan Kinerja Dosen ASN Senilai Rp2,5 Triliun Siap Cair Tahun 2025
Nasional
5 jam
Prabowo Umumkan Penghematan Rp20 Triliun Melalui Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas
Nasional
5 jam
Berita Terpopuler
Meriahkan HUT Beltim ke-22, IKM dan Rumah Makan Padang Berikan Diskon Spesial 45%!
Beltim Raya
13 jam
Sejarah Hari Raya Imlek yang Dirayakan Etnis Tionghoa di Indonesia
Life Style
13 jam
Pagar Laut
Disway
14 jam
Kasus Penyelundupan 17 Ton Timah, Polres Belitung Segera Umumkan Tersangka
Belitong Raya
6 jam
RSUD Marsidi Judono Belitung Bakal Tutup Pintu Belakang untuk Kendaraan, Ini Alasannya
Belitong Raya
5 jam
Berita Pilihan
RSUD Marsidi Judono Belitung Bakal Tutup Pintu Belakang untuk Kendaraan, Ini Alasannya
Belitong Raya
5 jam
Wakili SMAN 1 Manggar, Callista Siap Bertarung di WORDS Tingkat Nasional 2025
Beltim Raya
6 jam
Kasus Penyelundupan 17 Ton Timah, Polres Belitung Segera Umumkan Tersangka
Belitong Raya
6 jam
Meriahkan HUT Beltim ke-22, IKM dan Rumah Makan Padang Berikan Diskon Spesial 45%!
Beltim Raya
13 jam
Apa Makna Shio Ular Kayu di Tahun Baru Imlek 2025? Ini Penjelasannya
Life Style
1 hari