BP Taskin Prioritaskan Teknologi Digital untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko bersama perwakilan DPR Hong Kong dan Hong Kong Cyberport di Jakarta-Hendro Dahlan Situmorang-Beritasatu.com

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) berkomitmen mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia melalui pendekatan berbasis teknologi digital. 

Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa langkah ini akan didukung oleh investasi dari perusahaan-perusahaan asal Hong Kong, termasuk Hong Kong Cyberport. Menurutnya, peluang investasi ini dapat memberikan dampak positif bagi 25 juta masyarakat miskin di Indonesia.

Sebanyak 120 delegasi perusahaan Hong Kong menyatakan minat untuk berinvestasi dalam inovasi teknologi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut menjanjikan kemudahan akses teknologi, seperti perangkat dan konektivitas digital, bagi masyarakat miskin. Selain itu, mereka juga akan menyediakan edukasi yang bertujuan menciptakan peluang kerja dalam ekosistem bisnis digital berbasis masyarakat.

Budiman menekankan bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat miskin, menggantikan pola penggunaan perangkat yang destruktif seperti judi online dan pinjaman online ilegal. 

BACA JUGA:PCO Dorong Ekonomi Sirkular dari Sampah Sisa Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Jangkau Lebih Banyak, Menko Zulhas: Anggaran MBG Mungkin Bertambah Rp140 Triliun di Tahun 2025

Ia menilai fenomena judi online dan pinjol ilegal sebagai "penyakit baru" yang muncul seiring perkembangan teknologi, dan masalah ini harus diatasi dengan pendekatan yang lebih konstruktif.

BP Taskin berencana melakukan pemetaan masyarakat miskin di Indonesia untuk memastikan investasi teknologi ini tepat sasaran. Proses pemetaan akan dilakukan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementerian terkait. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Hong Kong diharapkan segera merampungkan rencana investasi mereka dalam tiga bulan mendatang.

Budiman optimistis bahwa keberhasilan Tiongkok dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengurangi angka kemiskinan dapat dijadikan contoh bagi Indonesia. Menurutnya, dengan strategi yang tepat, teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk memberdayakan masyarakat miskin di tanah air. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan