Bea Cukai Soroti Penyebab Utama Penurunan Aktivitas Ekspor dan Impor Indonesia di 2024
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengakui ekspor dan impor Indonesa pada 2024 mengalami penurunan. Hal ini disebakan ketidakstabilan ekonomi dan perdagangan global. -Beritasatu.com/Monique Handa Shafira-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam sektor perdagangan internasional pada tahun 2024, di mana terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas ekspor dan impor.
Menurutnya, situasi ini tidak semata-mata disebabkan oleh faktor domestik, melainkan lebih disebabkan oleh ketidakpastian dalam ekonomi dan perdagangan global.
"Aspek global memang memberikan dampak yang besar pada kita," ungkap Askolani saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 18 Desember. Dia menekankan bahwa banyak negara maju, termasuk China, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat, juga mengalami penurunan serupa dalam ekspor dan impor. Akibatnya, hal ini turut memengaruhi perdagangan Indonesia.
Askolani mencatat bahwa Indonesia sebelumnya mengalami periode positif dalam ekspor dan impor selama tahun 2021-2022, dan ia optimis bahwa tren positif ini dapat terulang pada 2025. "Kita perlu beradaptasi dengan dinamika global yang ada. Para pelaku usaha harus didorong untuk terus berinovasi dan mengembangkan strategi agar bisa berkompetisi di pasar internasional," tambahnya.
BACA JUGA:Bank Indonesia Komitmen Kolaborasi Kebijakan dengan KSSK untuk Stabilitas Keuangan
BACA JUGA:Menko Zulhas Pastikan Harga Pangan Stabil dan Terkendali Jelang Libur Nataru 2024/2025
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada bulan November 2024, ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,70%, sementara impor turun lebih tajam, yaitu 10,71% dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai ekspor tercatat mencapai US$24,01 miliar, sementara nilai impor mencapai US$19,59 miliar. Ini menjadi sinyal penting bagi semua pemangku kepentingan untuk lebih waspada dan siap menghadapi tantangan yang ada di pasar global. (beritasatu)