Sekeluarga Tewas karena Utang Pinjol, DPR Desak Pembentukan Regulasi Ketat

ILUSTRASI Pinjol. (JawaPos.com)--

BELITONGEKSPRES.COM - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyoroti maraknya kasus pinjaman online (pinjol) yang terus menjebak masyarakat, bahkan berujung pada tragedi kemanusiaan. 

Salah satu kasus terbaru di Tangerang, Banten, mencuat ke publik setelah satu keluarga dilaporkan bunuh diri akibat lilitan utang dari pinjol.

Mufti menilai lemahnya sikap tegas pemerintah dalam menangani permasalahan ini menjadi faktor utama pertumbuhan pesat pinjol ilegal. Hal ini menyebabkan semakin mudahnya masyarakat tergoda untuk memanfaatkan pinjol sebagai solusi keuangan jangka pendek yang pada akhirnya membawa dampak buruk.

Mufti mendesak pemerintah segera menyelesaikan regulasi yang komprehensif terkait pinjol untuk melindungi masyarakat dari jebakan bunga tinggi dan metode penagihan yang tidak manusiawi. 

BACA JUGA:Puan Maharani Minta Pemerintah Jaga Pasokan BBM dan Energi Jelang Libur Nataru

BACA JUGA:Prabowo Hadiri KTT D-8 di Kairo, Gibran Ditugaskan Jadi Plt Presiden

"Pinjol dianggap solusi cepat saat butuh uang, tetapi pada kenyataannya justru menjadi beban dengan bunga tinggi dan praktik penagihan yang semena-mena," kata Mufti, Rabu, 18 Desember.

Mufti juga menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah, meskipun banyak situs pinjol ilegal yang telah ditutup. Menurutnya, penutupan situs tidak cukup efektif karena di sisi lain, banyak platform baru yang terus bermunculan. 

"Tanpa pengawasan yang memadai dan sanksi tegas, korban pinjol akan terus berjatuhan. Situasi ini mencerminkan ketidakberdayaan pemerintah dalam mengatasi persoalan ini," ujarnya.

Menurut Mufti, permasalahan pinjol tidak hanya berdampak pada keuangan individu tetapi juga mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Bahkan, ia menilai kasus kekerasan dan kriminalitas yang bermula dari utang pinjol adalah sinyal kuat bahwa fenomena ini telah merusak sendi-sendi kehidupan. 

BACA JUGA:Harvey Moeis: Sandra Dewi Paling Dirugikan dalam Kasus Korupsi Timah

BACA JUGA:Sidang Pledoi: Harvey Moeis Tegaskan Tak Pernah Nikmati Uang Korupsi Timah

"Berapa banyak kita mendengar kasus kekerasan, bahkan pembunuhan, yang dipicu oleh utang pinjol? Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah karena dampaknya sangat destruktif," tegasnya.

Mufti mengingatkan bahwa penyelesaian masalah pinjol membutuhkan langkah konkret dan tegas dari pemerintah, termasuk penguatan regulasi, pengawasan yang ketat, dan penegakan hukum yang konsisten. "Masalah pinjol bukan hanya soal utang, tetapi juga soal bagaimana melindungi martabat dan kesejahteraan masyarakat dari praktik-praktik predatoris," tutupnya.  (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan